Kakan Kemenag Bone Hadiri Lalilatul Ijtima PCNU Bone

Bone, (Humas Bone) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, menghadiri kegiatan Lailatul Ijtima yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bone pada Kamis (12/9/2024) malam. Acara tersebut digelar di kompleks rumah keluarga KH. Abd. Rahman Badu Jl. Lingkar, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Dr. KH. Hamzah Harum Al-Rasyid, MA, yang didaulat sebagai Pembawa Hikmah Lailatul Ijtima’.

Selain itu, turut hadir pengurus dan petinggi Nahdlatul Ulama Kabupaten Bone, serta dua pejabat pengawas dari Kantor Kemenag Bone, yakni Kasubbag TU H. Ahmad Yani dan Penzawa H. Muh. Rafi As’ad, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Acara ini juga dihadiri ratusan jemaah yang terdiri dari kader-kader NU dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, H. Abdul Rafik menekankan bahwa kegiatan Lailatul Ijtima bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga merupakan momen penting untuk mendiskusikan isu-isu keagamaan dan pendidikan Islam di masa depan. "Esensi dari kegiatan Lailatul Ijtima adalah momen untuk silaturahmi. Namun, menurut saya, Lailatul Ijtima berkumpul, berbicara tentang agama, ilmu, serta membicarakan perspektif peradaban Islam di masa akan datang. Salah satu hal penting yang perlu kita bahas tentang masa depan adalah bagaimana Pendidik Agama Islam anak-anak kita," ungkap H. Abdul Rafik.

Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari para peserta, yang sependapat bahwa pendidikan agama bagi generasi muda adalah salah satu isu krusial yang harus menjadi perhatian bersama. Terlebih di era modern ini, tantangan dalam mendidik anak-anak semakin kompleks, sehingga diperlukan perhatian ekstra dari berbagai pihak, khususnya dalam lingkup pendidikan agama.

Acara Lailatul Ijtima ini berlangsung dengan penuh khidmat, ditandai dengan tausiyah dari KH. Hamzah Harum Al-Rasyid yang memberikan pencerahan terkait pentingnya mempertahankan nilai-nilai keislaman di tengah perubahan zaman. Para peserta diharapkan dapat mengambil hikmah dari pertemuan ini untuk kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah itu, kegiatan diakhiri dengan suasana penuh semangat ketika seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu kebesaran Nahdlatul Ulama, "Yalal Wathon". Lagu ini menggema dengan khidmat, mencerminkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang menjadi salah satu nilai utama dalam NU. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kebersamaan dan kenang-kenangan dari acara tersebut. (ahdi)


Daerah LAINNYA