Watampone, (Humas Bone)- Bediuzzaman atau Keajaiban Zaman. Gelar tersebut disematkan kepada Said Nursi ulama terkemuka asal Turki. Ia merupakan pemikir muslim yang paling cemerlang di zaman modern. 

Secara konsisten, ia memperjuangkan gagasan yang menjadikan Islam sebagai agama yang dinamis di dunia modern.

Selama hidupnya, Said Nursi telah melahirkan sejumlah karya penting, salah satunya adalah Risale-i Nur atau Risalah Nur, sebuah tafsir Al-Quran dengan tebal lebih dari enam ribu halaman dan telah diterjemahkan dalam 150 bahasa dunia.

Kamis, (10/11/22), di Masjid Rizkullah Pondok Pesantren Modern (PPM) Al-Junaidiyah Biru, Hasbi Zen, M.A, murid generasi kedua dari Said Nursi yang juga pendiri Lembaga Risalah Nur Indonesia, isi pengajian rutin usai shalat maghrib di hadapan santri dan pembina PPM Al-Junaidiyah Biru.

Kehadiran Hasbi Zen bersama Jamaluddin Kulau, yang keduanya merupakan pembina dari Risalah Nur Indonesia, sampaikan ceramah tentang ayat-ayat kauniyah (ciptaaan Tuhan) di alam semesta dalam perspektif Said Nursi dan memberi semangat belajar kepada santri. 

Santri dan pembina PPM Al-Junaidiyah Biru tampak antusias menyimak ceramah yang disampaikan. Diakhir kunjungannya, Hasbi Zen serahkan 4 koleksi buku karya Said Nursi sebagai bahan bacaan di perpustakaan, yaitu Al-lam'at, Kumpulan Mukjizat Rasulullah, Risalah Ukhwah dan Ikhlas dan Terapi Maknawi.

PPM Al-Junaidiyah Biru adalah titik perjalanan Hasbi Zen setelah di Ponpes Hurriyatunnas, IAI As'adiyah dan Ponpes Yatsrib Soppeng. 

Pimpinan PPM Al-Junaidiyah Biru, Dr. KM. Muslihin Sultan, M.Ag, sampaikan terima kasih atas kunjungan dan ilmu yang disampaikan dan diakhiri dengan jamuan makan malam bersama. (Ayyub/Ahdi)