Bajeng (Humas Gowa). Kepala Subbagian Tata Usaha, Faried Wajedi, membawakan materi Bimbingan Manasik Haji dan Umrah pada Manasik tingkat Kecamatan, di hadapan Jemaah yang berasal dari Bajeng dan Bontonompo Selatan, Senin (29/4/2024).

Mengawali materinya Faried mengajak Jemaah Haji untuk mengucapkan kalimat Talbiyah bersama dan diikuti seluruh jemaah yang mengikuti Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kecamatan Bajeng dan Bontonompo Selatan.

"Manasik haji itu adalah simulasi haji sebelum bapak/ibu melaksanakan ibadah Haji di Makkah. Selama 8 hari ini dari Kementrian Agama memfasilitasi kegiatan manasik haji agar seluruh jemaah mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang apa yang harus dan tidak bisa dilakukan selama melaksanakan ibadah haji di Mekkah nanti," jelas mantan Kepala KUA Biringbulu itu.

Faried menjelaskan Rukun, wajib dan sunnah haji adalah semua yang harus dilakukan saat berhaji ada serta yang tidak harus dilakukan. Dijelaskan, Wajib haji tersebut adalah: Ihram dari miqat, Wukuf di Arafah, Mabit atau bermalam di Muzdalifah pada tanggal 9 Dzulhijjah, Mabit atau bermalam di Mina pada hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah), Tahalul atau mencukur rambut, melempar Jumrah, Tawaf Wada'. "Jadi apabila kita tidak mengikuti satu dari wajib Haji maka kita wajib membayar Dam (Denda)," tegasnya yang didampingi Kepala KUA Bajeng, AM. Yusuf Hakim dan Pengolah Data Seksi PHU, Rusli.

Selain itu Faried juga menjelaskan tentang 3 Macam Pelaksanaan Haji dalam Islam yaitu :
1. Haji Ifrad, mendahulukan ibadah haji, baru kemudian umrah.
2. Haji Qiran, menggabungkan haji dan umrah sekaligus, atau dalam waktu bersamaan.
3. Haji Tammattu, mendahulukan umrah, baru dilanjutkan dengan ibadah haji.

Menutup materinya Faried mengingatkan jemaah untuk melakukan shalat taubat, meminta ampun kepada Allah "Juga meminta maaf kepada kedua Orang Tua, keluarga dan teman yang siapa tahu ada perilaku kita yang menyakiti hati baik disengaja maupun tidak disengaja," pungkasnya.(andri/OH)