Bulukumpa (Humas Bulukumba) - Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar pembukaan orientasi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kinerja (PPPK) secara serentak, baik secara luring maupun daring. Acara ini dipusatkan di Balai Diklat Keagamaan Surabaya, di mana seluruh PPPK mengikuti orientasi ini dari tempat masing-masing melalui zoom meeting dan channel YouTube Balitbang-Diklat Kemenag. Salah satu kelompok peserta yang mengikuti orientasi ini adalah 4 Orang Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bulukumpa, Rabu (13/09/2023).
Menteri Agama Republik Indonesia yang membuka acara Orientasi secara resmi menegaskan bahwa PPPK merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja, dan mereka memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Menag juga menyampaikan pentingnya orientasi sebagai langkah percepatan penyesuaian diri bagi PPPK, yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi PPPK.
Lebih lanjut, Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada semua jajarannya untuk selalu menjaga etika, moral, dan profesionalisme dalam pekerjaan mereka demi menjaga marwah Kementerian Agama. Beliau mengingatkan bahwa menjadi ASN PPPK adalah bentuk pengabdian, dan bahwa integritas, kerja keras, dan keseriusan dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting.
"Menjadi ASN PPPK itu sepenuhnya adalah pengabdian. Kalau mau kaya jangan menjadi ASN PPPK. Bekerjalah dengan baik, bekerja dengan semestinya, dan berintegritas. Jangan asal-asalan dalam bekerja," tegasnya.
Salah satu peserta orientasi ASN PPPK dari KUA Bulukumpa, Abdul Hamid, menyambut baik pelaksanaan orientasi ini. Ia menganggapnya sangat penting karena memberikan gambaran, pengenalan tugas, dan fungsi mereka sebagai ASN PPPK di instansi Kementerian Agama.
Pembukaan orientasi ini menandai langkah awal bagi para PPPK untuk memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam melayani masyarakat dan membangun bangsa melalui Kementerian Agama Republik Indonesia. (@2/Ady)