Dari Malili,  Sulsel Siap Ukir Prestasi di Ajang MTQ Nasional

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Malili,  (Inmas Sulsel).  Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Perovinsi Sulawesi  Selatan  (Sulsel)  XXX,  saat ini sedang digelar di Kota Malili Provinsi Sulsel.  MTQ berlangsung 1 hingga 7 April 2018. Dari ajang ini nantinya, Sulsel diharapkan akan mengukir prestasi yang pada akhirnya akan mewakili daerah ini,  ke  ajang MTQ Nasional,  yang insya Allah akan digelar di Kota Medan,  Provinsi Sumatera Utara,  bulan Oktober 2018.  

Optmisme ini mulai terlihat,  sejak persiapan hingga kegiatan  dilaksanakan.  Ditunjuknya Luwu Timur sebagai tuan rumah,  kata Ketua Harian LPTQ Sulsel,  Dr.  H.  Abd.  Wahid Thahir, M.Ag.,  yang juga Kepala Kanwil  Kementerian Agama  Provinsi Sulsel,  sudah tepat,  karena meski Lutim,  merupakan provinsi yang baru terbantuk,  namun daerah ini sudah lama mengidam-idamkan,   untuk menjadi tuan rumah, terlebih kabupaten yang berada di ujung timur pulau Sulawesi ini,  termasuk daerah yang penduduknya,  menganut agama Islam yang sangat religiusitas.

‘’Pemda Lutim sejak beberapa kali MTQ yang lalu,  memang telah bermohon untuk menjadi tuan rumah. Sehingga penunjukan oleh gubernur,  menjadi tuan rumah kali ini,  menjadi tantangan yang begitu berat,  bagi pemerintah daerah  dan berharap dapat  menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, ungkap Bupati Lutim, H.  Toriq Husler,  pada pembukaan MTQ di City Center Luwu Timur (CCLT),  Ahad, 1 April 2018, malam.

‘’Kita semua tentu optimistis,  dari Lutim nantinya kita mencetak prestasi yang akan mewakili daerah ini,  ke ajang nasional sebagai ajang prestasi yang mendudukkan wakil-wakil dari 34 Provinsi di Indonesai,’’ tandas Kakanwil Kemenag Sulsel pada acara yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel,  H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH. Turut hadir Wakil Bupati Lutim, Ir. Irwan Bachri Syam, ST, Ketua DPRD Lutim,  Amran Syam, SH, yang juga Ketua LPTQ Lutim,  unsur Forkopinda dan hadir pula salah satu Dewan Hakim Nasional,  Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al-Munawwar, MA.,  sejumlah Bupati Kab/Kota,  dan para Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota se Sulsel.  

MTQ di Lutim tentu memang terbiang luar biasa, karena pada ajang ini menghadirkan dewan hakim nasional,  H Said Agil Husin A-Munawwar.  Beliau selain dikenal sebagai mantan Menteri Agama,  juga merupakan Qari  terbaik Indonesia,   pada zamannya juga banyak  hadir  kader qari dan qariya yang turut  berlomba pada ajang MTQ baik nasional maupun internasional.

Said Agil selain hadir pada pembukaan MTQ,  juga berkesempatan hadir pada malam ta’aruf dan pelantikan dewan hakim, sekaligus  membawakan  haflah (memperdengarkan bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar),  bersama beberapa qari dan qariyah Provinsi Sulsel,   di halaman rumah jabatan bupati Luwu Timur,  31 Maret 2018.

Said Agil sendiri mengakui prestasi Sulsel,   sangat luar biasa, dibyuktikan dengan banyaknya qari dan qariyah yang telah berprestasi di ajang yang lebih tinggi. Dia juga optimis Sulsel sebagai tuan rumah pertama MTQ nasional,  dan sekaligus pencetus MTQ,  mengakui daerah ini  bisa menjadi juara umum  pada MTQ nasional mendatang.

‘’Kita liat saja nanti. Sulsel itu gudangnya qari dan qariayh, tentu kita dituntut bekerja keras,  untuk lebih baik lagi menghasilkan wakil dari daerah ini,  yang bisa berprestasi di ajang yang lebih bergengsi,’’ ungkapnya.

Dia juag menambahkan,  Sulsel sebagai daerah yang agamis menjadi gudang para qari dan penghafal Al-Quran. Dibanding daerah lainnya,  Sulsel merupakan provinsi yang sarat dengan qari/qariyah  dan penghafal Al-Qur’an,  termasuk banyak para ulama di daerah ini yang merupakan jebolan pesantren,  yang memiliki kualitas kelilmuan dan kapasitas,  dan berkarya untuk  menjadi  yang terbaik.

Gubernur Sulsel dalam sambutannya mengatakan, MTQ sebagai ajang silaturrahmi untuk 'membesarkan'/meninggikan derajat kitab suci  Al- Qur’an,  sebagai bagian dari kehidupan umat manusia. ‘’Kegiatan ini merupakan panggilan jiwa/nurani,’’ tandas  Syahrul.

Umat Islam sambung Syahrul, harus berkomitmen terhadap apa yang menjadi ajarannya,  yakni pengamalan nilai nilai Al Quran dalam kehidupan sehari hari. Al-Qur’an menjadi kitab  yang harus dipelajari secara terus menerus dan tak lekang oleh zaman.

MTQ menurut,  gubernur dua periode itu,  merupakan bagian dari pertanggungjawabanm,  terhadap pelaksanaan ajaran agama tentang kebaikan,  yang bersumber dari ajaran Al Qur’an itu sendiri.

Dalam praktek kehidupan, lanjut Syahrul  yang sering disapa SYL, Al Qur’an adalah pembuka jalan ‘’kebuntuan’’ setiap problem,  atau permasalahan umat manusia. Karena itu,  jika menemukan masalah,  kembali kepada Al Quran sebagai solusi penyelesaiannya.

Pada ajang MTQ ini sebanyak 7 cabang yang diperlomabakan yakni:  

  1. A) Cabang Tilawah Al-Qur’an terdiri: 1) Golongan Tartil Al-Qur’an Purtra dan Putri.   2)Golongan Anak-anak Putra dan Putri.  3) Golongan Remaja Putra dan Putri. 4) Golongan Cacat Netra Putra dan Putri. 5) Golongan Dewasa Putra dan Putri.  6) Golongan  Qira’at Al-Qur’an Mujawwad Dewasa Putra dan Putrid. 7)  Golongan Murattal Al-Qur’an Dewasa Putra dan Putri 8) Golongan Qiraat Al-Qur’an Murattal Putra dan Putrid.
  2. Cabang Hifzh Al-Qur’an: 1) Golongan 1 Juz dan Tilawah Putra dan Putrid, 2) Golongan 5 Juz dan Tilawah Putra dan Putrid. 3) Golongan  10 Juz Putra dan Putri. 4) Golongan  20 Juz Putra dan Putri. 5) Golongan  30 Juz Putra dan Putrid.
  3. Cabang Tafsir Al-Qur’an, terdiri: 1) Golongan Bahasa Arab Putra dan Putri yaitu Hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz VIII.  2) Golongan Bahasa Indonesia Putra dan Putri,   yaitu Hafalan 30 Juz dan Tafsi Juz 11. 3) Golongan Bahasa Inggris Putra dan Putri,   yaitu Hafalan 13 Juz (Juz 1-13 dan Tafsir Juz IX).
  4. Cabang Fahmil Qur’an yaitu 1 (satu) Regu (Kelompok) Terdiri dari 3 Orang Remaja Putra dan 1 (satu) Regu (Kelompok) terdiri dari 3 (tiga) Orang Putri.
  5. Cabang Syahril Qur’an yaitu 1 (satu) Regu (kelompok) terdiri dari 3 (tiga) orang Putra dan  1 (satu)  Regu terdiri dari 3 (tiga)  orang Putri.
  6. Cabang Khat Al-Qur’an terdiri dari: 1) Golongan Naskah (penulisan buku) Putra dan Putrid. 2) Golongan Hiasan Mushaf Putra dan Putri. 3) Golongan Dekorasi Putra dan Putri. 4) Golongan Kontenporer Putra dan Putrid.
  7. Cabang Musabaqah Makalah Al-Qur’an (MMQ) Putra dan Putri.

MTQ XXX Tingkat Provinsi  Sulsel di  Luwu Timur  yang diikuti 930, Luwu Timur menyertakan 55 peserta, sebagai kafilah terbesar dan Toraja Utara (Torut) 22 Peserta sebagai kafilah terkecil.  Dewan hakim terdiri atas 85 orang dan panitera 9 orang.

Even provinsi ini mengambil tema,  ‘’Melalui MTQ XXX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Mendorong Akselerasi Pembangunan Peradaban Modern, Maju, Mandiri dan Sejahtera, serta Berakhlak Mulia’’.   (sudirman)

 

 

 

 

 

 

 


Daerah LAINNYA