Buka MGMP Di Baraka, Kepala Kantor Kemenag Enrekang : Jadikanlah Madrasah Seperti Gula

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Enrekang, (Humas MTsN 2 Enrekang) - "Jadikanlah madrasah seperti gula yang senantiasa didatangi dan dikerumuni semut. Untuk bisa menjadikan madrasah seperti gula yang kerap didatangi semut maka seorang guru harus meningkatkan profesionalnya dan kualitasnya. Guru yang profesional memiliki komitmen pada siswa dalam proses belajar, bertanggung jawab memantau hasil belajar dan mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dalam lingkungan profesinya. Sedangkan guru yang berkualitasmempunyai inovasi yang membangkitkan semangat besar anak didik menjadi agen perubahan di era global" Ungkapan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang H. Kamaruddin saat membuka MGMP MTs.N 1/ MTsN 2 Enrekang tanggal 3 Oktober 2017 di Baraka.

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya MGMP merupakan kebutuhan semua guru. Yang namanya kebutuhan itu harus jalan, ada dana atau tidak ada dana maka kegiatan tetap jalan. Seperti peserta sekarang ini banyak dari sekolah swasta, yang nantinya ke depan bisa mandiri. MGMP itu adalah kebutuhan dari, untuk dan oleh guru. Seorang guru harus masuk perpustakaan , buka internet perbanyak sharing dengan teman sehingga bisa mengubah karakter anak dari malas menjadi rajin. Terakhir beliau mengapresi anak-anak yang berprestasi dan menghimbau kepada semua Kepala Madrasah agar anak didiknya yang punya prestasi diberikan penghargaan.

Kegiatan MGMP yang berlangsung kemarin dan di ikuti 103 peserta dari MTs. N 1 dan MTs. N 2 Enrekang. Ada pun dana yang digunakan sepenuhnya dari dipa kedua madrasah tahun anggaran 2017 jelas Ketua Panitia dalam hal ini Hasdiati, S.Pd., M.Pd. Setelah acara pembukaan selanjutnya pemaparan materi pertama yang dibawakan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kementetian Agama Sul Sel. Dr. Hj. Yuspiani, M.Pd. Pada awal pemaparan materi beliau memberikan pengalaman-pengalamannya baik sebagai guru, kepala madradah maupun kapasitasnya sebagai instruktur. Selanjutnya Kabid menjelaskan manfaat mengikuti MGMP sebagai ajang silaturahim antara sesama guru mata pelajaran. Juga memberikan motivasi supaya guru menguasai materi pembelajaran dengan metode yang variatif. Lima menit awal masuk kelas harus memotivasi siswa agar bisa tahu, anak bisa belajar. Artinya tidak boleh ada guru yang loyo, tetapi harus meyakinkan " How to greeting" .

Kemudian Kabid menjelaskan bagaimana cara membuat anak itu bisa bergerak , bukan pindah tempat, tetapi membuat anak bisa bicara. Beliau menutup materinya setelah menjawab pertanyaan dari peserta dengan mengatakan " Jangan ada kata- kata yang keluar kepada siswa bahwa kau bodoh. Tidak ada siswa yang bodoh, yang ada karena siswa belum menemukan guru yang tepat." Olehnya itu seorang pendidik jangan pernah berputus asa dengan apa yang dihadapi. Selalulah ber- positive thinking , paparnya.

Materi terakhir diisi Kasi Kurikulum, Bapak Dr. Wahyu, M.Pd. yang difokuskan pada penilaian. Yang mendesak pada sistem penilaian ada pada standar proses yang esensinya adalah karakter. Penguatan pendidikan Karakter ( PPK) pada standar proses dimulai sejak anak didik masuk madrasah sampai tamat. Beliau pada pesan terakhirnya agar guru dalam mengajar jangan lagi monoton. Rangsang anak untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, ajak pemecahan masalah dan terakhir temukan membuat keputusan. (Bsr/bob/arf)


Daerah LAINNYA