Bontonompo (Humas Gowa). Melaksanakan ibadah haji tentu menjadi impian bagi semua umat Islam. Tidak hanya sekedar berhaji, namun meraih predikat haji mabrur menjadi harapan terbesar bagi seluruh jemaah haji khususnya jemaah kabupaten Gowa.

Ikhtiar untuk meraih haji mabrur tentunya dengan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji mulai dari rukun, wajib dan sunnah haji yang sesuai dengan syariat islam.

Mengikuti bimbingan manasik haji merupakan salah satu bentuk ikhtiar jemaah haji menyempurnakan bekal ilmu pengetahuan untuk memenuhi panggilan Allah menuju Baitullah. Hal ini diungkapkan Ibrahim mengawali materi Manasik Haji Tingkat Kecamatan di KUA Bontonompo, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Penyusun Dokumen Haji pada Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Gowa itu, haji adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan ibadah dengan ikhlas mengharap keridhoan Allah dengan waktu dan cara tertentu bagi umat Islam yang mampu baik secara fisik maupun finansial.

Pada Manasik ini, Ibrahim menjelaskan bahwa syarat haji adalah Islam, Baligh/Dewasa, Berakal, Merdeka dan Istithoah. Ia pun menjelaskan tentang rukun haji yang dimulai dari Ihram, Wukuf, Tawaf Ifadah, Sa'i, Tahallul dan semua dilakukan dengan tertib. "Rukun haji tidak dapat diganti dengan amalan lain, walaupun dengan dam (denda)," terangnya.

Ia mengatakan, jangan berpikir di tanah suci tidak ada kejahatan, di sana memang tempat lahir Nabi Muhammad, tapi juga tempat lahirnya Abu Jahal. "Dimana ada kebaikan ada juga kejahatan yang mengiringi, jadi tetap berhati-hati, minta bantuan petugas haji, Ketua Regu dan Ketua Rombongan," pesannya.

Di tempat yang sama, Kepala KUA Bontonompo, Wahyuddin menyampaikan bahwa Manasik kali ini Kecamatan Bontonompo bergabung dengan Bajeng Barat. "Terdiri dari 25 jemaah asal Bontonompo dan 24 dari Bajeng Barat, total 49 orang. InsyaAllah semua masih bersemangat dan antusias ikuti sampai hari terakhir," jelasnya.(OH)