Makassar (Humas Sulsel) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia diwakili Direktur Pembinaan Haji (Dirbina) H. Arsyad Hidayat melantik Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Makassar Tahun 1444 H/2023 M, Senin (15/05) di Aula Lantai 4 Wisma Shafa Asrama Haji Sudiang Makassar.
Personil PPIH yang dilantik oleh Direktur Pembinaan Haji H. Arsyad Hidayat berdasarkan Surat Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Nomor : 417 Tahun 2023 Tertanggal 2 Mei 2023 yang diketuai langsung oleh Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni dan menempatkan Gubernur Sulsel sebagai Koordinator.
Pelantikan PPIH Embarkasi Makassar juga dirangkaian dengan pelaksanaan Meal Test (Tes Makanan) yang nantinya akan disajikan kepada Jemaah Calon Haji baik di Asrama Haji Sudiang Makassar maupun saat Penerbangan yang menggunakan Pesawat Garuda Indonesia.
Direktur Pembinaan Haji Kemenag RI H. Arsyad Hidayat dalam sambutannya mengatakan bahwa PPIH harus bekerja keras dan memberikan pelayanan terbaik agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan aman dan nyaman.
Secara khusus, Arsyad Hidayat menyampaikan beberapa hal terkait operasional penyelenggaraan haji tahun 1444H/2023M, yakni :
Penyelenggaraan operasional haji akan dimulai dengan pemberangkatan kloter pertama pada tanggal 24 Mei 2023 tujuan Bandara AMAA Madinah dan kloter terakhir dari pada tanggal 22 Juni 2023 tujuan Bandara KAIA Jeddah. Pemulangan akan dimulai tanggal 4 Juli 2023 melalui Bandara KAIA Jeddah dan pemulangan terakhir tanggal 2 Agustus 2023 melalui Bandara AMAA Madinah.
Pada operasional haji tahun ini, ditengah-tengah persiapan, Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota tambahan sebanyak 8000 orang, dan sebanyak 7.340 orang untuk Jemaah haji regular, yang akan didistribusikan ke seluruh provinsi. Dengan demikian jumlah Jemaah haji termasuk petugas (kuota normal dan tambahan) yang akan diberangkatkan dari 14 Embarkasi Haji sebanyak kurang lebih 213.316 orang yang tergabung dalam 557 kloter, yang akan diangkut oleh PT. Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
Dalam hal penyelenggaraan angkutan udara, Pemerintah telah menetapkan PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines untuk mengangkut jemaah haji Indonesia yang masing-masing akan mengangkut jemaah haji dari embarkasi: PT. Garuda Indonesia akan menerbangkan jemaah haji Indonesia pergi pulang asal embarkasi Aceh, Medan, Padang, Sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok. Sedangkan dari Saudi Arabian Airlines akan menerbangkan jemaah haji Indonesia asal embarkasi Batam, Palembang, Sebagian Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Surabaya dan Kertajati
Untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, perusahaan penerbangan akan memberikan tas bagasi yang dapat diisi maksimal 32 kg, tas cabin yang dapat diisi maksimal 7 kg dan tas paspor. Apabila melebihi ketentuan tersebut, kami menyarankan agar kiranya dapat dikirim melalui jasa cargo. Perusahaan penerbangan hanya akan mengangkut tas bagasi, tas cabin dan tas paspor yang diberikan oleh perusahaan penerbangan.
Sesuai dengan ketentuan Ta’limatul Hajj yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, bahwa jemaah haji hanya diberikan air zam zam sebanyak 5 liter (1 galon). Air zam zam tersebut akan diterima jemaah haji di asrama haji debarkasi saat kepulangan.
Selama dalam penerbangan, jemaah haji akan mendapatkan pelayanan 2 kali makanan berat dan 1 kali makanan ringan (snack) dan minuman sesuai dengan standart penerbangan internasional dengan mengacu pada hasil meal test.
Pelaksanaan tahmil wa tanzil atau penimbangan dan pengangkutan barang bagasi dari pemondokan di Makkah dan hotel di Madinah merupakan tanggung jawab perusahaan penerbangan.
Berdasarkan data jemaah yang akan berangkat tahun ini, 30% akan diisi oleh jemaah haji yang sudah berusia diatas 65 tahun. Oleh karenanya diperlukan upaya keras agar jemaah kita mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama dalam penerbangan. Oleh karenanya pada tahun ini, penyelenggaraan ibadah haji memiliki tagline “Haji Ramah Lanjut Usia”, Urai Dirbina Haji Dalam Negeri pada Ditjen PHU Kemenag RI.
Khusus di Embarkasi, Arsyad Hidayat yang juga putera asal Sulsel ini menggambahrkan bahwa dalam rangka pelaksaan tugas operasional penyelenggaraan ibadah haji oleh PPIH Embarkasi, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian kita bersama yaitu:
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan Tugas Nasional. Pemerintah berkewajiban memberikan bimbingan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan pelayanan lainnya yang diperlukan oleh jemaah haji.
Pelayanan di embarkasi/debarkasi haji adalah kegiatan yang sangat penting karena akan memberikan kesan pertama yang mendalam kepada para jemaah haji tentang proses penyelenggaraan haji dan bahkan merupakan cermin dari kualitas pelayanan haji di tanah air. Oleh karena itu PPIH Embarkasi hendaknya dapat membangun kesan positif terhadap hal tersebut dengan bekerja secara optimal sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga tercipta layanan prima sebagaimana yang diharapkan kita bersama.
Seluruh harapan dan espektasi diatas bisa diwujudkan apabila kegiatan tersebut didukung oleh Sumber Daya Manusia yang terampil, cekatan dan amanah serta dilaksanakan dengan kerjasama dan koordinasi yang baik. Kami yakin PPIH Embarkasi Makassar Tahun 1444H/2023M bisa mewujudkannya, Pungkas Arsyad Hidayat penuh keyakinan.
Secara khusus, Arsyad Hidayat minta pihak Aero food Maskapai Jemaah Haji agar menyesuaikan jenis makanan tertentu yang ramah buat lansia selama di pesawat, misalnya, makanannya jangan pedas, jangan disuguhi minuman bersoda, pokoknya yang ramah dengan lidah nusantara dan sesuai dengan kebutuhan Jemaah haji lansia,” Tutupnya.
Sedangkan Assisten I Pemprov. Sulsel H. Aslam Patonangi yang membacakan Sambutan Gubernur Sulsel usai melantik PPIH Embarkasi Makassar Tahun 2023 meminta agar seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyelenggaraan haji di Embarkasi Makassar memastikan ada peningkatan dari segi kualitas layanan, utamanya dari sisi Kesehatan dan ibadah.
Aslam Patonangi menympaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung sepenuhnya kelancaran penyelenggaraan ibadah haji melaui system dan prosedur yang berlaku, karenanya semua pihak yang terlibat harus senantiasa menguatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi serta evaluasi agar harapan Jemaah haji kita utamanya terkait Layanan selama di Embarkasi dan Debarkasi bisa kita penuhi,’’harapnya.
Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni selaku Ketua PPIH Embarkasi Makassar berharap seluruh komponen yang bertugas sebagai PPIH Embarkasi Makassar bisa bekerja dengan baik dan maksimal, karena tugas ini bukan saja terbatas tugas Embarkasi, tapi ini adalah adalah tugas dan tanggungjawab nasional.
“Bekerjalah dengan maksimal karena ini merupakan tugas dan tanggungjawab negara. Pelayanan di embarkasi harus maksimal sehingga kesan baik dapat terwujud. Pelayanan di embarkasi merupakan cerminan kualitas pelayanan haji di tanah air. Sulawesi Selatan dikenal selama ini dengan pelayanan terbaiknya, semoga predikat tersebut juga dapat diraih pada penyelenggaraan haji tahun ini,” ungkap Kakanwil Kemenag Sulsel.
Jamaah haji Reguler di Embarkasi Makassar tahun 2023 ini berjumlah 15.683 Orang yang berasal dari 8 Propinsi di Indonesia Timur yakni Sulawesi Selatan (7.272 Orang), Sulawesi Tenggara (2.019 Orang), Sulawesi Barat (1.453 Orang), Gorontalo (978 Orang), Maluku (1.086 Orang), Maluku Utara (1.076 Orang), Papua (1.076 Orang serta Papua Barat (723 Orang),” Ungkap Khaeroni.
Penerbangan dan Pemulangan Jemaah haji di Embarkasi Makassar terdiri dari 2 Gelombang, dimana Gelombang Pertama yang tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah terdiri dari 20 Kloter, sedangkan Gelombang Kedua yang tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah terdiri dari 21 Kloter.
“Jemaah Calon Haji Kloter Pertama membawa jemaah haji yang berasal dari Kota Makassar Prov. Sulsel sebanyak 393 orang, mulai masuk Asrama Haji Sudiang pada tanggal 23 Mei 2023 pukul 08.00 Wita, dan diberangkatkan pada tanggal 24 Mei 2023 Pukul 02.45 Wita, menggunakan Pesawat Garuda dengan Nomor Penerbangan GIA.1101, dan diperkirakan tiba di Bandara Bandar Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah Arab Saudi pada tanggal 24 Mei 2023 Pukul 10.20 Waktu Arab Saudi (WAS),” tambah Khaeroni
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel H. Ikbal Ismail ketika dimintai keterangannya menjelaskan bahwa menurut data Siskohat per tanggal 12 Mei 2023 jumlah jamaah haji reguler tahun 2023 Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah melunasi Biaya Hajinya sudah berada di angka 94, persen dari 7.272 jamaah, jadi sisa jemaah yang belum lunas sebanyak 461 Orang, sementara batas pelunasannya diperpanjang untuk tahap kedua yakni sampai tanggal 18 Mei 2023, olehnya itu, kami mengimbau kepada jemaah untuk segera melakukan pelunasan, sebab bila sampai batas waktunya belum melunasi biayanya, maka otomatis akan digantikan oleh Jemaah haji Cadangan yang sudah bayar lunas, ucap Ikbal Ismail.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kepala Bagian Tata Usaha H. Ali Yafid selaku sekertaris PPIH Embarkasi Makassar dan sejumlah Kepala Bidang lingkup Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, KKP Makassar, Kepala Biro Kesra Pemprov, Perwakilan Polda Sulsel, General Manager PT. Garuda Indonesia, UPT Asrama Haji Sudiang Makassar, Dinas Perhubungan, Beacukai dan Kepaeanan, Otorita Bandara, Imigrasi serta Sejumlah Instansi dan Stake Holder yang terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi Makassar.
Acara Pelantikan PPIH Embarkasi Makassar yang dirangkaikan dengan Meal Test Maskapai Garuda dan Asrama Haji Sudiang Makassar tersebut kemudian dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi PPIH Embarkasi Makassar yang dipimpin langsung oleh Sekertaris PPIH Embarkasi Makassar H. Ali Yafid untuk membahas dan memastikan Standar pelayanan Jemaah haji di Embarkasi Makassar dari seluruh bidang layanan, utamanya layanan khusus lansia. (Wrd)