Binamu (URAIS) - Sejauh mana peran Kantor Urusan Agama hari ini. Demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum kepada kepala KUA saat rembug bersama Pengurus APRI di Warkop 88 Binamu Kab. Jeneponto.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut,  maka Kepala KUA harus memahami tiga garis besar fungsi KUA.  

Pertama KUA sebagai pusat layanan keagamaan, hal ini perlu ditingkatkan kualitasnya, agar masyarakat dapat merasakan, sehingga indeks kepuasan terhadap layanan akan dibuktikan dengan hasil yang sangat memuaskan.

Kedua sebagai pusat pembinaan umat, menurut Kabid Urais, peran kedua ini jelas terlihat di Jeneponto, 

"Ketiga yaitu pusat moderasi beragama. Dimana advokasi masyarakat terhadap deteksi dini kehadiran aliran atau paham yang berpotensi menolak kerukunan atau mengancam kedaulatan bangsa, maka tugas ini ada di KUA" urai H. Wahyu.

Apabila KUA baik program revitalisasi ataupun yang belum revitalisasi, namun dapat mengaplikasikan ketiga garis besar fungsi KUA, maka dapat dipastikan telah berhasil sebagai KUA revitalisasi, terang Kabid Urais.

"Sukses tidaknya program Menteri Agama, khususnya revitalisasi KUA, sangat ditentukan oleh dukungan dan kemauan kita semua, termasuk dukungan dari Kakan Kemenag untuk mengawal pelaksanaan program di tingkat kecamatan" pungkas H. Wahyu.

Rembug Kepala Bidang bersama APRI Cabang Jeneponto turut dihadiri Kepala Kantor Kemenag, H. Saharuddin, M.Pd., Kasi Bimas Islam, H. Baharuddin Awing, M.Ag. dan Ketua Tim Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah, H. Andi Moh. Rezki Darma bersama Ketua Tim Sarpras dan Sistem Informasi Urais, H. Sawedi.

Sebelumnya, Kabid Urais menyempatkan waktu mengunjungi KUA Bangkala dan KUA Kec. Binamu sebagai program revitalisasi yang mendapat apresiasi karena telah sukses melakukan perubahan perwajahan kantor dan baik penghulu maupun staf mampu mengoperasikan display standing sarana informasi KUA.