Watampone (Humas Bone) – Pada saat jam pulang sekolah, peserta didik akan berlari berbaris berbentuk ular di depan guru. Hal ini lagi viral diberbagai media sosial. Meski kegiatan ini sudah lama dilakukan oleh guru dahulu namun terjadi modifikasi tata cara pelaksanaan. Setelah berbaris dengan tertib meski kadang berbentuk ular, peserta didik kemudian menunggu giliran untuk ditanyai mengenai perkalian.
Danti yang merupakan wali kelas IIIB kadang tertawa melihat anak didiknya yang kebingungan saat ditanyai. Peserta didik yang belum berhasil menjawab akan kembali di bagian belakang, sedangkan peserta didik yang berhasil menjawab akan dipersilahkan pulang. Orang tua peserta didik yang menyaksikan hal tersebut merasa termotivasi juga untuk menguji perkalian anaknya di rumah.
“Kadang kalau saya bonceng pulang saya tanyai, berapa kali ini kali ini? Kadang juga kalau sudah pakaian dan mau berangkat ke sekolah saya uji. Karena tidak bagus juga dilihat kalau terakhir anak-anak pulang. Saya sebagai orang tua, juga timbul rasa bagaimana yah, supaya anakku bisa pulang cepat. Jadi, biasa mi saya uji pengetahuan yang lain dan anak-anak juga tertarik, “pungkas Kasma saat ditanyai, Rabu (15/9/2022)
“Ini salah satu upaya kami merefleksi materi yang telah diberikan, jadi bukan soal perkalian atau pembagian saja yang kami berikan sebelum pulang sekolah tapi ilmu pengetahuan umum yang kita ajarkan di hari itu kadang kita ujikan agar dapat membantu daya ingat peserta didik terkait materi yang telah diberikan, “sambung Danti di depan kelas III.
Mengikuti gaya belajar sesuai dengan kesenangan peserta didik juga merupakan cara terbaik yang dapat guru lakukan agar peserta didik termotivasi meningkatkan kualitas diri. Membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dihadapi setiap kurang mampu menjawab pertanyaan yang dujikan akan membangun emosional antara guru dan peserta didk itu sendiri sehingga anak-anak merasa diperhatikan dalam belajar. (Febri/Ahdi)