Masamba, Humas Lutra - Upacara Hari Senin yang rutin digelar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) kali ini diwarnai dengan semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab yang tinggi, Senin, 18/11/2024.
Pembina Upacara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu Utara, H. M Rusydi Hasyim dalam amanatnya menyampaikan kepada seluruh pegawai dan guru agar waspada dalam penggunaan meda.
Upacara yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kemenag Lutra, termasuk para guru dan staf lainnya, berlangsung khidmat. Bendera Merah Putih yang dikibarkan dengan penuh semangat menjadi simbol pengabdian dan dedikasi bagi bangsa, sementara peserta upacara mengikuti setiap rangkaian kegiatan dengan penuh hormat.
Setelah selesai mengibarkan bendera, dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang mengingatkan setiap hadirin akan pentingnya cinta tanah air dan pengorbanan para pahlawan.
Di Akhir acara pembacaan doa yang dipandu oleh Sabaruddin Penyuluh Agama Islam Kecamatan Baebunta. Dalam doa tersebut, seluruh peserta memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kekuatan, kebijaksanaan, serta perlindungan dalam menjalankan tugas sehari-hari, baik sebagai pegawai maupun sebagai pendidik yang memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi bangsa.
Dalam kesempatan itu, Kakankemenag Lutra, H. M Rusydi hasyim, dalam pidatonya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pegawai yang telah memberikan dedikasi terbaik bagi perkembangan pendidikan agama di wilayah Lutra. Beliau juga menekankan betapa pentingnya kerja sama antar pegawai dan guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan produktif.
Selanjutnya Rusydi menekankan agar waspada terhadap tantangan yang dihadapi oleh seluruh pegawai, terutamemenaa guru, dalam era digital saat ini. Beliau menegaskan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pendidik adalah bagaimana bijak dalam menggunakan media, baik itu media sosial maupun platform komunikasi digital lainnya.
"Media sosial dan teknologi informasi berkembang begitu pesat, namun kita harus selalu waspada dalam menggunakannya. Terutama bagi para guru, yang memiliki peran besar dalam membentuk karakter siswa. Kita harus menghindari penyebaran informasi yang tidak benar atau bahkan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain," ujarnya dengan tegas.
Lebih lanjut, Kakankemenag menekankan pentingnya literasi media bagi para guru dan pegawai. Menurutnya, guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa, tetapi juga harus mampu memberikan contoh yang baik dalam penggunaan media digital. Hal ini bertujuan untuk mencegah siswa dari dampak negatif media sosial yang bisa merusak mental dan moral mereka.
"Seorang guru adalah teladan bagi siswanya. Jika kita sebagai pendidik tidak bijak dalam menggunakan media, bagaimana kita bisa berharap siswa kita akan bijak? Oleh karena itu, kita harus menjadi agen literasi digital yang baik, mengajarkan siswa cara menyaring informasi yang mereka terima dan menghindari konten yang bisa membahayakan mereka," jelas Kakankemenag Lutra.
Kakankemenag juga mengingatkan agar guru senantiasa menjaga interaksi yang positif dengan siswa, baik di dunia nyata maupun dunia maya. "Saya ingin mengingatkan, agar para guru menjaga komunikasi dengan siswa di dunia maya, terutama dalam penggunaan media sosial. Mari kita hindari berkomunikasi yang tidak pantas atau yang dapat merusak citra kita sebagai pendidik. Ingat, kita memiliki tanggung jawab moral yang besar," tambahnya.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam pendidikan saat ini bukan hanya tentang kualitas pengajaran, tetapi juga tentang bagaimana menjaga lingkungan yang aman dan sehat, baik secara fisik maupun psikologis, bagi para siswa. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah pengaruh negatif dari penggunaan media yang tidak bijak, seperti penyebaran hoaks, cyberbullying, hingga ketergantungan pada gadget.
Kakankemenag juga mengingatkan bahwa penggunaan teknologi tidak selamanya berdampak buruk jika digunakan dengan bijaksana. Teknologi dan media sosial, jika dimanfaatkan dengan benar, dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menunjang proses pembelajaran. Namun, guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang etika digital dan bagaimana mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dalam menghadapi berbagai informasi yang tersebar di dunia maya.
"Saya harap setiap guru dapat memanfaatkan media dengan bijaksana, serta terus mengembangkan kemampuan diri dalam literasi digital. Sebagai pendidik, kita memiliki kewajiban untuk menyiapkan generasi yang cerdas dalam teknologi, tetapi tetap memiliki moral dan etika yang baik," ujar Rusydi tegas.
Tidak hanya itu, Kakankemenag juga menyinggung soal pentingnya menjaga data pribadi, baik diri sendiri maupun siswa. Dalam era digital, informasi pribadi sangat rentan untuk disalahgunakan. Oleh karena itu, setiap guru dan pegawai Kemenag diharapkan lebih berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi atau data sensitif, baik di dunia maya maupun dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya berharap agar kita semua selalu menjaga kerahasiaan data pribadi, terutama data siswa yang menjadi tanggung jawab kita. Hal ini sangat penting untuk melindungi privasi mereka dari penyalahgunaan yang tidak diinginkan," Imbuh Rusydi
Dengan berbagai pesan yang disampaikan tersebut, Kakankemenag Lutra berharap agar seluruh pegawai, terutama para guru, dapat menjaga integritas dan profesionalisme dalam menggunakan media. Beliau juga berharap agar para guru tetap menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam hal etika digital dan penggunaan media secara sehat dan produktif.
"Ayo kita wujudkan pendidikan yang tidak hanya berkualitas dari segi materi, tetapi juga aman dan sehat dari segi interaksi digital. Ini adalah tugas kita bersama, sebagai pendidik dan pemimpin di era digital," tutup Kakankemenag dalam pidatonya yang penuh makna tersebut.
Semoga pesan-pesan yang disampaikan dalam upacara ini dapat menjadi pengingat bagi seluruh pegawai dan guru untuk terus mengedepankan kewaspadaan dalam penggunaan media demi terciptanya lingkungan pendidikan yang sehat dan berkualitas. Nrd