Bulukumba, (Humas Bulukumba) - Ditemui terpisah, Guru BK MA Ma'arif Bulukumba dalam meningkatkan kedisiplinan Peserta didik dengan mengecek daftar hadir dan Surat izin bagi siswa yang ingin kelur dari Area Sekolah, Kamis 28 /07/2022.
Guru BK MA Ma'arif Bulukumba, Hasfidah mengungkapkan, untuk keluar dari sekolah pada jam belajar, siswa harus mengantongi surat izin guru piket berisi keperluan siswa, kemana, dan berapa lama.
“Jika persentase kehadiran siswa minim, Wakasek Bidang Kesiswaan, untuk mencari keberadaan siswa yang tidak masuk sekolah. Kita harus bertegas-tegas, karena pendidikan itu mahal, para siswa harus memanfaatkan kesempatan mengecap pendidikan,” tandasnya.
Ditambahkannya, bila kedapatan keluyuran atau membolos, maka orangtua siwa akan dipanggil, dan jika tiga kali berturut-turut melakukan kesalahan yang sama, maka mereka diminta membuat surat perjanjian.
“Bahkan ada kemungkinan dikembalikan kepada orangtua, jika mereka benar-benar tidak berubah,” tegasnya.
Berkaitan dengan itu, dalam meminimalisir kebiasaan siswa keluyuran pada jam sekolah. Yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang aplikatif, serta memberikan ruang mengasah potensi siswa dengan ekstra kulikuler (pengembangan diri), yang hingga saat ini berjumlah sekitar 5 macam.
Tak hanya itu, peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga dioptimalkan. Sehingga, jika terdapat siswa yang prestasi belajarnya menurun, dan kedapatan bolos beberapa kali, guru BK akan ambil bagian dalam menguak masalah siswa tersebut.
“Biasanya alasan para siswa yang bolos itu karena malas belajar,” ungkap guru BK MA Ma'arif Bulukumba.
Jika ditilik lebih dalam, ternyata malas tersebut diakibatkan kurangnya motivasi untuk belajar, terutama dari orangtua. Karena, dari temuan Fathul Muin, bolosnya seorang siswa karena pengawasan orangtua rendah.
“Ada orangtua yang percaya penuh saja, ketika anaknya pamit ke sekolah. Sehingga tidak mengetahui secara pasti apakah anaknya benar-benar sampai ke sekolah. Padahal idealnya, ada tugas orangtua untuk mengevaluasi keberadaan anaknya di sekolah. Dan sebagai guru BK, kita selalu optimalkan koordinasi dengan orangtua,” tutupnya. (Idr/JSI)