Kegiatan KUA Parangloe

Tanggap Bencana Longsor, KUA Parangloe Terjun Bantu Korban

Kepala KUA bersama masyarakat Parangloe

Parangloe (Humas Gowa). KUA Parangloe menyalurkan bantuan Sembako kepada korban longsor di Kunyika Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Sabtu (19/11/2022).

Kepala KUA Kecamatan Parangloe bersama staf dan penyuluhnya dibantu oleh anggota majelis taklim binaan turun langsung menyerahkan bantuan bahan makanan sembilan bahan pokok (Sembako).

Hadir pada kegiatan itu Kepala Kantor  Kementerian Agama Kabupaten
Gowa, H. Aminuddin didampingi beberapa staf lainya.

Hadir pula Menteri Sosial Republik Indonesia didampingi Gubernur Sulawesi Selatan dan Wakil Bupati Gowa yang juga adalah Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gowa, serta  para pejabat dan anggota dari instansi terkait.

Pencarian korban melibatkan masyarakat yang dibantu oleh TNI dan Tim SAR dari Manggala Agni menemukan beberapa korban jiwa yang terdampak.

Kepala KUA Parangloe, Muhiddin menjelaskan, dalam penanganan bencana ada kolaborasi lintas sektoral yang memberikan sumbangan untuk meringankan beban para korban, sebagai bentuk solidaritas dan kemanusiaan. Pasalnya daerah yang terdampak bencana itu adalah wilayah yang dinaungi oleh KUA Parangloe.

"Selain memberikan bantuan sembako dan kebutuhan lainya, anggota KUA Kecamatan Parangloe juga  bersatu dengan masyarakat mencari korban yang belum ditemukan," ungkapnya.

Dijelaskannya, tugas dan fungsi para penyuluh KUA di bidang kerohanian terus digalakkan, dengan selalu mengimbau dan menyemangati keluarga korban agar tetap sabar dalam ketentuan Allah SWT.

Ia mengingatkan, terjadinya longsor di badan jalan serta menyasar rumah penduduk itu menjadi pelajaran berharga akan pentingnya mempertimbangkan kondisi alam dan melestarikan penanaman pohon di daerah pegunungan yang rawan longsor.

"Bukan malah mengeksploitasi hasil bumi tanpa memperdulikan lingkungan. Sehingga bencana demi bencana memakan banyak korban," pesannya.

Disisi lain, akibat bencana itu telah memutuskan akses jalan ke Malino dan Makassar. Sehingga akses pengguna jalan untuk ekonomi dan perdagangan terpaksa terputus sementara waktu.

Untuk diketahui, bencana longsor yang menelan korban jiwa dan harta itu belum bisa dipastikan jumlahnya. Namun dipastikan total kerugian yang diderita para korban mencapai ratusan juta rupiah. Tentunya, hal ini menimbulkan dampak yang signifikan dan menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah.(Asmi/OH)


Daerah LAINNYA