Kegiatan MTsN Gowa

Siswa MTsN Gowa Terima Piagam Penghargaan Gusi Bersi 2.0 Alef Education

Foto bersama Kamad sesaat setelah penyerahan piagam

Bontomarannu (Humas Gowa). Puluhan siswa MTsN Gowa ikuti kompetisi yang digelas oleh Alef Education. Alef Education sendiri adalah Platform pembelajaran  yang bekerjasama dengan Kementerian Agama. Bertujuan untuk melakukan transformasi pada sektor pendidikan Indonesia sehingga dapat menggunakan tekhnologi canggih yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan mudah diakses siswa pada umumnya. Hal ini selaras dengan pencapaian Madrasah Cakap Digital.

Platform yang menunjang proses pembelajaran guru dan siswa ini mempunyai banyak kegiatan mulai dari webinar, masuk kelas online yang sebelumnya sudah dibuat guru dan banyak fitur lain maupun konten lain yang menunjang pembelajaran menarik.

Untuk lebih menyemangati siswa dan guru, Alef Education membuka ajang kompetisi pendidikan. Tujuan kompetisi tersebut disamping untuk melihat prestasi siswa/i madrasah di Indonesia juga untuk mengukur seberapa diberdayakan dan bermanfaat platform Alef ini untuk beberapa mata pelajaran yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Matematika.

Ajang kompetisi tersebut adalah Perlombaan Gusi Bersi 2.0. MTsN Gowa berpartisipasi mengikuti ajang ini, dengan mengutus 30-an siswa peserta lomba untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Ada belasan siswa dari mata pelajaran matematika lolos bersaing bersama 4.193 peserta dari siswa madrasah se Indonesia.

Dalam ajang ini kolaborasi guru dan siswa utusan MTsN Gowa masuk semifinal dengan meraih medali perunggu atas nama Wahidah Jamaluddin (guru) dan Rifat (Siswa). Keberhasilannya ini, Ida memperlihatkan piagam penghargaan dari penyelenggara, Sabtu (24/6/2023) bersama tim kolaborasi, Rifat. Semua peserta yang turut berpartisipasi dalam lomba tersebut mendapatkan piagam. Penyerahan dilakukan oleh Kamad MTsN Gowa.

Mansur Patiroi dalam amanatnya saat seremoni penyerahan piagam penghargaan, banyak memberikan motivasi, salah satu diantaranya ia sampaikan bahwa dalam sebuah kompetisi pasti ada menang dan kalah. "Kekalahan bukan berarti membuat kita patah semangat tetapi justru harus dijadikan cambuk memotivasi diri. Jadikan prinsip dalam diri kita semangat mengalahkan segalanya, bangun semangat untuk berprestasi," pungkasnya.

Selaku guru pembina program Alef Education Provinsi Sulawesi Selatan, Wahidah Jamaluddin berharap agar siswa dan tentu saja berikut guru bisa meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang terutama kompetensi digital. "Pengembangan diri lewat kompetisi di era digital sangat besar peluangnya, bisa ambil bagian sebagai alat ukur kemampuan kompetensi pada bidangnya," imbuhnya.(SN/OH)


Daerah LAINNYA