Siswa MAN 3 Bone Kembali Ukir Prestasi Tingkat Nasional

Kepala Madrasah, Wakamad Kesiswaan, dan Guru pembimbing berfoto bersam dengan tiga orang siswa yang berhasil meraih prestasi di tingkat nasional

Lappariaja, (Humas Bone)- Puntul-puntulan besi, yen sangih dadi mangan (setumpul-tumpulnya besi, apabila diasah akan jadi tajam). Pribahasa dari bali ini kembali layak menjadi awal dari semua ini. Pribahasa ini memiliki makna Suatu saat orang yang rajin belajar akan mendapatkan hasil yang baik. Hal ini tentu menggambarkan pencapaian terbaru siswa MAN 3 Bone. Lagi dan lagi akibat usaha dan kerja keras mereka, kembali itu terbayar tuntas dengan lahirnya sebuah pencapaian yang luar biasa. Rabu 15/06/22.

Tiga orang siswa MAN 3 Bone yang mengikuti ajang berbeda yakni Olimpiade Bahasa Indonesia Tingkat Nasional (OBITN), dan Kompetisi Bahasa Indonesia (KBI) berhasil menelurkan prestasi yang membanggakan. Dalam ajang Olimpiade Bahasa Indonesia Tingkat Nasional (OBITN) yang diikuti oleh Rifqi Aqiil Shidqi, meraih medali perak, dan Nurfadillah meraih medali perunggu. Sedangkan dalam ajang Kompetisi Bahasa Indonesia yang diwakili oleh Aulia Restu Adha, berhasil menyabet medali perunggu. Dua ajang ini sendiri diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Tercatat dalam ajang OBITN diikuti oleh 1300 peserta. Sedangkan dalam ajang KBI 1894 siswa ikut ambil bagian.

Tiga pencapaian nasional ini menambah koleksi pencapaian yang telah diraih sebelumnya. Selain itu, hal ini semakin melengkapi pencapaian sebelumnya yakni keberhasilan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten. Tahun prestasi, sebuah komitmen yang ingin dicapai oleh madrasah tampaknya semakin terang jalannya.

Sudah menjadi hal yang lumrah pula, pencapaian ini tentu semakin menambah rasa bangga dan bahagia bagi warga MAN 3 Bone. Bukan hanya siswanya, akan tetapi juga bagi guru dan tenaga kependidikan di madrasah tersebut. Hal ini bak mimpi indah yang tidak berkesudahan. Namun tentu tidaklah menjadikan orang lupa diri sampai lupa untuk bangun dan kembali memulai hari yang baru.

Rukman, salah seorang guru Bahasa Indonesia di MAN 3 Bone adalah sosok yang menginspirasi siswa untuk tidak berhenti berkarya. Dia dengan telaten membina dan memotivasi siswa untuk giat belajar dan semangat berlatih dalam menghadapi ajang tersebut. Apresiasi juga tidak lupa disampaikan oleh kepala MAN 3 Bone, Mappeati. Apresiasi terhadap pencapaian siswa dan Pembina. Kepala Madrasah kembali menyampaikan rasa terima kasih atas pencapaian dan usaha maksimal dari siswa maupun pembimbingnya. Akhirnya Bak padi, kian berisi kian merunduk. Arti peribahasa ini adalah semakin seseorang memiliki ilmu yang tinggi, maka semakin rendah hati sikapnya atau tidak sombong. Terselip harapan untuk siswa yang telah mengukir prestasi untuk tetap bersikap rendah hati dan tidak mudah sombong apalagi takabur. Hal ini tentu selaras dengan visi madrasah “Menjadi madrasah yang berakhlak Islami, unggul dalam IPTEK dan IMTAQ, berprestasi dalam olahraga, seni, dan dakwah”.(Ardi/Ahdi)


Daerah LAINNYA