Ponci, (Humas Bulukumba) – Siswa kelas XI MAS Darul Istiqamah Bulukumba merasakan keseruan belajar Geografi dengan pendekatan alam, yang dipandu langsung oleh guru Geografi pada Kamis, 17 Oktober 2024. Metode pembelajaran ini mengkombinasikan teori geografi dengan observasi langsung terhadap lingkungan sekitar madrasah.
Ilmu Geografi memiliki cakupan yang luas, termasuk mempelajari hubungan, persamaan, dan perbedaan antar ruang di Bumi. Fokus utama dari pembelajaran geografi adalah memahami hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam kegiatan ini, para siswa melakukan observasi langsung di lingkungan madrasah untuk mempelajari persebaran flora dan faktor-faktor pendukungnya, seperti tanah, iklim, dan perairan.
Pembelajaran ini dipandu oleh dua guru Geografi, Harnawati dan Mursyidah, dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 41 orang. Siswa putra diajarkan oleh Mursyidah di kediaman Pondok Pesantren Al-Istiqamah Desa Polewali, sedangkan siswa putri diampu oleh Harnawati di Pontren Darul Istiqamah Cabang Ponci. Kedua lokasi ini berada di Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, dalam satuan pendidikan MAS Darul Istiqamah Bulukumba.
Siswa putri, yang dibagi menjadi tiga kelompok, fokus pada observasi terkait persebaran flora dan kondisi alam di sekitar madrasah. Mereka mengidentifikasi jenis-jenis tanaman dan menganalisis faktor-faktor pendukung seperti tanah kering, basah, dan sedang.
Sebelum kegiatan dimulai, Harnawati memberikan arahan kepada siswa putri terkait langkah-langkah observasi. “Langkah observasi ini dilakukan selama dua jam pelajaran (90 menit), mulai pukul 09:30 hingga 11:00. Mulailah dengan mengumpulkan jenis tanaman berdasarkan persebaran, seperti tanaman di tanah kering, basah, dan sedang, serta melakukan analisis. Setiap kelompok harus memahami tugasnya dan tidak saling bertukar peran,” ujar Harnawati saat memberikan arahan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa. Salah satu siswa, Zahwa Muhsin, mengungkapkan tantangan yang dihadapi selama observasi. “Bu, beberapa tanaman sulit diobservasi karena berakar tunggal dan ukurannya yang besar. Kami sampai harus memanjat untuk mendapatkan daun dan ranting, tetapi ini tidak mengurangi semangat kami. Kegiatan ini seru dan menantang,” ungkap Zahwa dengan semangat.
Pendekatan pembelajaran yang kooperatif ini mendapat apresiasi dari Kepala Madrasah, Ali Agus. “Metode ini sangat bagus. Pembelajaran yang dikombinasikan dengan observasi lingkungan langsung membuat siswa lebih cepat tanggap dan paham. Saya berharap metode ini juga bisa diterapkan pada mata pelajaran lain, seperti Biologi, Fisika, dan pelajaran lain yang berkaitan dengan alam,” ujar Ali Agus.
Kegiatan observasi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep geografi dan mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. (Erna/Asriadi Haris)