Hafidz Qur'an

Simaan 25 Juz Sekali Duduk, Alumni MTsN 3 Sinjai Jadikan Al Quran sebagai Gaya Hidup

Foto Kebersamaan Keluarga Penghafal Al Qur'an, Bapak Abdul Waris Syuaib dan Ibu Siswati. (Foto: Doc. Pendidik MTsN 3 Sinjai)

Sinjai Tengah (Humas Sinjai) – Menghafal Al Qur’an adalah impian hidup, cita-cita yang agung, tujuan tertinggi, dan harapan besar yang ingin diraih oleh orang-orang yang mulai membacanya. Al Qur’an merupakan pedoman hidup yang sangat penting bagi umat Islam. Tak jarang, banyak umat Islam berlomba menghafalkan Al Qur’an mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

Tak terkecuali untuk seorang alumni 2019 MTsN 3 Sinjai, Habib Rahmat Al Khalili. Lahir dan besar dalam keluarga yang menerapkan perilaku yang betul-betul menggambarkan nilai-nilai Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari menjadikan ananda Mamat sapaan akrabnya, sebagai sosok anak lelaki yang cerdas, sabar, ulet dan hormat kepada kedua orang tua.

Berdasarkan info yang dihimpun oleh Redaktur Humas Kementerian Agama Kabupaten Sinjai, Isnawati Adi mengatakan bahwa ananda Mamat saat ini tengah mengikuti Simaan 25 (dua puluh lima) Juz dalam sekali duduk, Kamis (7/7/2022) pagi. Dengan harapan, ananda diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menghadapkan hafalannya.

Siswati, perempuan hebat yang telah melahirkan ananda Mamat mengatakan bahwa “awalnya nak Mamat ingin menjadi polisi, seiring dengan berjalannya waktu nak Mamat menemukan impian barunya yang ingin berfokus pada Al Quran. Proses perjalanan menuju penghafal Al-Quran dimulai sejak kecil yang selalu diperdengarkan ayat-ayat Al Qur’an, sebelum bermain bersama teman-teman seusianya, nak Mamat mengaji dulu dan secara otodidak diajar sendiri oleh saya. Begitu setiap harinya. Hingga akhirnya atas izin Allah Swt, awal bulan November 2019 setelah lulus dari MTsN 3 Sinjai, nak Mamat masuk ke salah satu Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an di Makassar,” ungkap Siswati yang juga merupakan Pendidik Pengampu Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits di MTsN 3.

Ananda Rahmat tak sendiri, ia bersama kakaknya, Emha Rizqan Arista yang juga alumni 2016 MTsN 3 Sinjai membulatkan tekad menjadi Hafidz Qur’an dengan harapan kelak di hari akhir mereka dapat memasangkan mahkota terindah untuk kedua orang tuanya. Pondok Tahfidzul Qur’an Utsman Bin Affan Makassar yang menjadi saksi bisu perjuangan kedua anak lelaki bugis Sinjai yang diamanahkan Allah Swt kepada Bapak Abdul Waris Syuaib dan Ibu Siswati.

“Sejak kecil, saya selalu memotivasi mereka untuk menjadi anak sholeh. Tapi untuk sampai ke tahap itu, tidak instan, penuh perjuangan, istilah bugisnya sabbara sibawa do’a temmapettu nenniya ininnawa madeceng InsyaaAllah lolonengi pammase pole ripuang mappancajie ri lino lettu ri akhera,” ungkap Siswati dalam dialeg Bugis.

Siswati dan Abdul Waris Syuaib merasa sangat bersyukur karena meskipun anak-anaknya menganggap kebiasaan sehari-harinya ketika kembali ke rumah bak wajib militer, tetapi mereka tetap hormat dan patuh kepada kedua orang tuanya. Bahkan pekerjaan rumah seorang ibu pun selalu mereka lakukan. Mencuci, menyapu, membersihkan toilet, melipat pakaian, bahkan membantu memasak di dapur pun mereka lakukan dengan senang hati.

Sebagai seorang pendidik mata pelajaran Al Qur’an Hadits, Siswati pun mengharapkan ananda Habib Rahmat Al Khalili dan Emha Rizqan Arista dapat menjadi motivasi bagi peserta didik MTsN 3 untuk cinta Al Qur’an dan menjadi penghafal Al Qur’an. Penghafal Al-Quran mempunyai posisi yang sangat terhormat dan berakhlaq mulia, sehingga semakin banyak peserta didik dan alumni yang hafal Al Quran, maka MTsN 3 semakin makmur ke depan.

Segenap civitas MTsN 3 Sinjai turut memberikan do’a untuk ananda Habib Rahmat Al Khalili yang saat ini pukul 14.19 WITa, sementara menyetor hafalan di Juz 18 (delapan belas) dari 25 (dua puluh lima) Juz. Semoga ke depan madrasah semakin banyak mencetak generasi penghafal Al Qur’an. (Isna)


Daerah LAINNYA