Watampone, (Humas Bone) - Sabtu (2/7/2022) Impian Bupati Bone A. Fahsar Mahdin Padjalangi dalam event Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXII Tahun 2022 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Bumi Arung Palakka Kabupaten Bone telah tercapai.
Bupati Bone selalu menegaskan kepada panitia lokal MTQ ke 32 ini bahwa dalam event provinsi itu ada dua yang harus tercapai selaku tuan rumah. Dua hal yang harus tercapai itu adalah sukses pelaksanaan dan sukses diprestasi.
Pada opening ceremony MTQ XXXII ini terkesan spektakuler di Stadion Lapatau Watampone. Iringan defile kafilah dan tarian kolosal oleh 3200 siswa madrasah dan sekolah umum warnai lapangan. Tidak hanya itu, masyarakat terlihat padati tribun stadion bagaikan menyaksikan laga Asia. Bagaimana tidak, dimalam pembukaan itu, panitia hadirkan artis papan atas Pasha Ungu. Bahkan pihak keamanan sedikit kewalahan akibat meluapnya masyarakat dipintu gerbang stadion.
Begitupun pada pelaksanaan penutupan pada 30 Juni 2022 yang terlaksana dengan tertib dan penuh khidmat. Skenario penutupan tidak lebih pada opening ceremony dengan penambahan pertunjukan iringan Drum Band Siswa MTsN 1 Bone dengan defile para juara. Baik pada opening dan penutupan yang terkesan spektakuler ini, sehingga banyak menilai bagai skala nasional.
Selain itu, bagian yang tak terpisahakn dalam event ini, menyampaikan kesan semarak yaitu pameran MTQ. Dengan adanya pameran MTQ ini sehingga dipagi hari hingga malam hari Stadion Lapatau ramai dikunjungi. Stand Pameranpun terlihat indah dengan hiasan kaligrafi Islam dipadukan dengan budaya daerah masing-masing dari 24 kabupaten/kota se Sulsel.
Kegiatan pameran juga diisi tenant-tenant UKM, hiburan MTQ Idol dan lomba Hifdzil Quran untuk masyarakat umum. Semua hiburan di Stand Pameran ini menjadi pertama di MTQ Sulsel.
Setelah sukses diacara, Bone dengan jumlah kafilah 54 orang, mengikut semua cabang lomba. Para qori dan qoriah Bone berhasil taklukkan kafilah dari 23 Kabupaten/Kota se Sulsel. Kafilah Bone pada event bergensi ini raih 18 medali emas, 5 perak dan 1 perunggu sehingga dinobatkan sebagai Juara Umum I.
Dengan prestasi yang luar biasa ini menjadi sejara di Sulsel, pertama kabupaten meraih prestasi hingga 18 medali emas. Ini telah membuktikan jika Bone selaku tuan rumah, selain sukseks dipelaksanaan, telah sukses juga diprestai.
Ternyata tidak sampai disitu, para Kafilah yang berdatangan dari 23 Kabupaten/Kota merasa bersyukur dan dihargai oleh masyarakat selama berada di Kota Beradat Bumi Arung Palakka ini.
Bagaimana tidak, sepanjang sejarah MTQ Sulsel, pertama kalinya tuan rumah memberikan pelayanan istimewa. Bone memberikan pelayanan terbaik, mulai pelayanan dari Tim Kesehatan. Selain di arena lomba, tim kesehatan juga gercap mendatangi kafilah di pemondokan ketika mendengar laporan. Seperti yang terjadi di pemondokan kafilah Jeneponto, pemondokan kafilah Makassar, Maros dan Goa. Bahkan tim kesehatan tidak segan mengantar peserta yang jatuh sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut di Rumah Sakit.
Tidak hanya pelayanan dalam kesehatan kafilah, akan tetapi dapur umum pemondokan kafilah juga menjadi perhatian berbagai kalangan masyarakat Bone. Bantuan terus berdatangan walaupun awal penerimaan kafilah, tuan rumah telah sumbangkan beras, minyak dan telur. Akan tetapi masyarakat Bone tetap antusias membantu persediaan kebutuhan di dapur umum kafilah
Sumber bantuan juga beragam, ada dari pemerintah setempat, kalangan pemuda, Gerakan Insan Peduli Umat, Gerakan Insan Pecinta Amal Shaleh dan ormas Islam dan Penyuluh Agama. Bantuan yang diberikan juga beragam, ada air kemasan, mie instan, telur, beras dan ikan.
Maka tidak heran mendengar dari kafilah mengatakan jika Bone sangat luar biasa pelayanannya. Maka pantaslah dalam event dua tahun ini, Bone dinobatkan dengan predikat tuan rumah dengan pelayanan terbaik. (ahdi)