Makassar, (Humas Bone) - Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPW PGMI) Provinsi Sulawesi Selatan gelar workshop bertemakan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Madrasah (KMA 347 Tahun 2022). Kegiatan dibuka secara resmi Dewan Penasehat DPW PGMI Prov. Sulsel dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag Sulsel Muh. Kasim, di Hotel Grand Imawan, Makassar pada Ahad (12/6/2022).
Workshop ini dihadiri Sekjend DPP PGMI Wahyuddin Hakim, Dewan Pakar Yuspiani, Ketua Umum Kaswad Sartono, Sekretaris Umum Darmawati, pemateri workshop St. Syamsudduha, para Pengurus DPW Prov. Sulsel, Ketua DPD Prov. Sulsel dan para peserta workshop yang tiada lain para Kepala Madrasah Negeri Kabupaten Bone.
Ketua Panitia Workshop Zulfikah Nur, dalam laporannya menyampaikan bahwa workshop Kurikulum Merdeka ini dapat terlaksana dengan adanya dukungan para pengurus PGMI Prov. Sulsel sehingga bisa sesukses sejauh ini.
“Kami panitia merasa terkesan dengan semangat guru-guru madrasah untuk maju menuju Kurikulum Merdeka. Awalnya kami hanya menyiapkan 300 peserta tetapi sampai detik ini jumlah peserta terdaftar sebanyak 500 peserta,” tutur Zulfikah Nur.
Lebih lanjut, Zulfikah Nur mengharapkan, “Bapak/Ibu yang hadir adalah fasilitator untuk menyebarluaskan Substanti Kurikulum Merdeka KMA 347 ini. Disini adalah tempat saling berbagi informasi kemudian mendesiminasi ke seluruh wilayah Prov. Sulsel. Guru- guru disini adalah guru-guru hebat yang akan memajukan madrasah,” harap Zulfikah Nur, yang juga merupakan Kepala MTsN 1 Makassar.
Ketua Umum DPW PGMI Prov. Sulsel Kaswad Sartono, menuturkan bahwa, “Kurikulum Merdeka ada 11 (sebelas) bab di KMA 347 Tahun 2022 yang Bapak/Ibu harus pahami dan dikupas bersama Narasumber. Semoga kita orang yang pandai mendengar karena kebanyakan pandai bicara tapi tidak pandai mendengar,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekjend DPP PGMI Wahyuddin Hakim, yang juga merupakan Kakan Kemenag Bone menyampaikan bahwa guru madrasah di era sekarang harus mempersiapkan diri menghadapi beberapa tantangan agar dapat mengikuti perkembangan dan perubahan, terutama adanya perubahan menjadi Kurikulum Merdeka ini,” ungkapnya. (ahdi)