upacara Peringatan Hari Pahlawan

Sang Dirigen Yang Tak Biasa

Sang Dirigen saat beraksi

Ada yang tidak biasa dari upacara Hari Pahlawan di pelataran kantor Kementerian Agama kabupaten Gowa hari ini, Senin (11/11/2024). 

 

Upacaranya terasa begitu berkesan bagi peserta upacara.

Something special pokoknya di upacara tadi.

Apa yang istimewa itu?

Sabar, sabarlah, duhai pemirsa yang budiman..

Nanti akan dijelaskan.

Sekarang kita bicara dulu tentang apa itu rutinitas.

Sesuatu yang selalu kita lakukan maka itu disebut rutinitas.

Apapun yang selalu saja kita perbuat maka itu disebut rutinitas.

 

Kita bangun di pagi hari sampai jelang terlelap di pembaringan selalu saja melakukan hal yang sama dan berulang dan itulah rutinitas keseharian.

 

Nah, barulah kita terkaget bila ada sesuatu yang "tidak biasa" terjadi di tengah- tengah rutinitas itu.

"Ketidak biasaan" itu bisa dalam bentuk keanehan, kontroversi atau berlebihan atau malah bisa jadi kekurangan.

Bisa dalam bentuk positif tapi bisa juga dalam bentuk negatif atau sesuatu yang tidak kita inginkan.

 

Mau contoh? 

Begini contoh gampangnya.

Mengapa kita shock saat melihat kecelakaan di jalan yang biasa kita lewati? karena insiden itu "tidak biasa" terjadi di jalan yang rutin kita lewati.

 It means,_ artinya kecelakaan itu bukan bagian dari rutinitas kita.

What does it mean?, apa artinya? 

Artinya bahwa rutinitas menawarkan sesuatu yang itu-itu saja.

Rutinitas adalah kumpulan pengulangan demi pengulangan suatu kegiatan yang membuat kita tidak lagi terkesan.

 

Mengapa suatu kejadian menjadi viral, itu karena tidak sering terjadi alias tidak seperti biasanya alias bukan hal yang bersifat rutin.

 

Well, sekarang kita sudah sepakat tentang konsep rutinitas.

 

Nah, pemirsa yang baik hati dan rajin menabung.

 

Sekarang kita jawab pertanyaan di awal tulisan ini.

Apa yang istimewa dari upacara tadi pagi?

Yang jadi peserta upacara sudah tahu jawabannya.

 

Bagi yang tidak ikut upacara maka inilah jawabannya:

 

Namanya Ikhwan Darwis. Dia staf di PHU.

Dialah yang jadi dirigen lagu kebangsaan lndonesia Raya dan lagu nasional Gugur Bunga.

Gerakannya begitu lentur tapi memiliki power kuat.

Gerakannya terasa ritmis dan emosional yang membuat semua peserta upacara seakan terhipnotis menyanyikan lagu nasional gugur bunga.

Seperti kita ketahui bahwa menjadi dirigen bukan hal yang mudah.

Dirigen bertanggung jawab terhadap arah, koordinasi tempo dan dinamika dalam memimpin paduan suara.

 

Ikhwan Darwis, sang dirigen berhasil memadukan semua gerakan tubuhnya termasuk ekspresi wajahnya menjadi bahasa isyarat seorang dirigen saat memimpin lagu Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki itu yang berbirama 4/4 dalam irama andante moderato_atau tempo sedang.  

 

Lebih jauh lagi, seorang lkhwan berhasil memberi soul atau jiwa pada gerakannya hingga energi dari lagu nasional gugur bunga tertransfer kepada para peserta upacara hari pahlawan tadi pagi.

 

Inilah yang membuat semua peserta ikut bernyanyi penuh penghayatan seakan tertusuk perih mendalam, sendu dan sedih tak terkira kehilangan pahlawan.

 

Bahkan di akhir upacara Kepala Kantor Kementerian Agama Gowa, Bapak H.Jamaris memberi aplaus dan ucapan terima kasih dan pujian khusus kepada sang dirigen hebat itu yang kemudian disusul seluruh peserta upacara bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi mendalam.

 

Tentu saja ini hal yang tidak biasa alias bukan rutinitas.

 

Video yang memperlihatkan aksi Ikhwan menjadi dirigen juga viral di internal Kementerian Agama Gowa.

Video ini tersebar ke banyak grup di kalangan pegawai.

Beberapa orang malah menjadikannya video status.

 

Anda penasaran?

Baik, sekarang challenge atau tantangan diberikan kepada anda yang penasaran.

Silahkan nyanyikan lagu Gugur Bunga ini, jiwai liriknya dan rasakan anda seakan melihat para pahlawan nasional kita tercabik luka dengan tetesan darah di sekujur tubuh saat berperang.

 

'Gugur Bunga'

 

Betapa hatiku takkan pilu

Telah gugur pahlawanku

Betapa hatiku takkan sedih

Hamba ditinggal sendiri

 

Siapakah kini pelipur lara

Nan setia dan perwira

Siapakah kini pahlawan hati

Pembela bangsa sejati

 

Reff:

Telah gugur pahlawanku

Tunai sudah janji bakti

Gugur satu tumbuh seribu

Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman bakti

Di haribaan pertiwi

Harum semerbak menambahkan sari

Tanah air jaya sakti. 

(AO/OH) 


Daerah LAINNYA