Sengkang (Humas Wajo) - Sekian banyak acara yang saya hadiri, acara seperti inilah yang paling nikmat saya rasakan saat menghadirinya, begitu nikmatnya saya 3 kali menahan tetesan air mata, namun ternyata tak bisa dibendung air mata ini tetap mengalir.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo H. Muhammad Yunus, saat mengadiri wisuda Tahfidz Pondok Pesantren As’adiyah dalam hal ini Majelis Qurra Wal Huffadz Masjid Jami. Minggu (3/7/22) di Gedung Darmawan, Sengkang
"Tetesan air mata ini adalah kebahagian, air mata rahma, air mata hidaya dan air mata yang datangnya dari hati lubuk paling dalam, yang menggugah rasa menjadi sebuah kenikmatan ketika melihat anak anak kita dapat menghafal Al-Qur’an sebanyak 30 Juz” sambungnya
Lanjut Yunus katakan, yang kita saksikan sekarang ini adalah manusia-manusia langka dan tak banyak didunia, tentunya ini menjadi kebanggan kita di As’adiyah lebih-lebih menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi segenap orang tuanya, saya bukan orang tua biologis namun saya sangat berbahagia sekali melihat Ananda hadir dihadapan kita semua, dipersaksikan bahwa hafalanmu telah selesai dan engkau dinyatakan hatam dan ini menjadi nikmat yang luar biasa.
Kita berharap dan mendoakan para anak-anak kita yang menjadi kebanggan di As’adiyah kedepannya bisa menguasai ilmu lainnya, bisa menguasai ilmu tafsir, ahli hadist. Bahkan harapan kita kedepan pada hafidz dan hafizah kita ini menjadi pengusaha yang sukses, menjadi ulama dan menjadi pemimpin dimasa depan, karena sungguh luar biasa ketika nanti Negara kita ini bisa dipimpin oleh parah hafidz dah hafizah, sehingga seluruh kebijakan yang diambilnya adalah kebijakan –kebijakan yang qur’ani. tutupnya
Sementara, Bupati Wajo H. Amran Mahmud Menyampaikan ungkapan terima kasih atas sinergitas dan semangat kita membangun generasi generasi qur’ani "Alhamdulillah pondok tahfidz semakin tumbuh di wilayah Kab. Wajo dan sekarang sudah ada 44 pondok tahfidz dan terbesar yang adalah pondok pesantren As’adiyah yang luar biasa mencetak hafidz dan tentu akan terus menambah semangat kita untuk mencetak generasi qur’ani" tuturnya
Kita berharap anak-anak kita ini menjadi harapan masa depan kita semua, jadi yang sudah menghafal 30 Juz untuk selalu menjaga hafalannya, paling penting jaga akhlak dan jangan sombong, jadi bukan hanya menghafal tapi juga memahami dan mengamalkan kandungan isi Al-Qur’an. Paling penting membanguan hubungan dengan manusia dan Allah, utamanya kepada orang Tua. Pesan Amran
Diketahui sebanyak 50 santri hafizh dan hafizah Majelis Qurra Wal Huffadz Masjid Jami diwisuda tahun tahun ini, dan sudah memiliki 7 cabang di Kab. Wajo dengan jumlah keseluruhan kurang lebih 500 santri tahfiz. (jo)