Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Puluhan santri Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru menghadiri undangan tahlilan keluarga Mas Eko, Owner warung Putra Rejeki, yang berlokasi di Galung Beru, tak jauh dari area pesantren.
Masyarakat sekitar pesantren kerapkali melibatkan santri dalam berbagai hajatan. Kehadiran pesantren As’adiyah Galung Beru membawa dampak tingkat kesadaran akan kecintaan masyarakat terhadap agama terus meningkat.
“Secara hierarki, pesantren memang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat. Keduanya berpotensi untuk menciptakan lingkungan positif tatkala setiap pihak menyadari adanya saling keterkaitan,” ungkap Jusman Imam, pembina Tahfizhul Quran, Sabtu (23/9/2023).
Sementara itu, Ketua Yayasan Pontren As’adiyah Galung Beru KM. Rusli Rahman, mengungkapkan Pondok Pesantren menjadi salah satu unsur penting dalam menggerakkan spritualitas ibadah masyarakat.
“Tentu sokongan dari berbagai pihak sangat membantu kami dalam melakukan pembinaan berkelanjutan di pesantren yang kami bina. Dari masyarakat sendiri, kehadiran pesantren As’adiyah menuai beragam testimoni positif,” ungkapnya.
Menurutnya, sinergitas pondok pesantren As’adiyah Galung Beru dengan masyarakat telah terjalin dengan baik, sehingga beberapa kegiatan masyarakat selalu mengundang santri untuk dilibatkan, seperti pembacaan Al-Quran, tahlilan, takziyah, khutbah, dan lainnya.
“Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru selalu berusaha untuk membersamai masyarakat, siapapun yang membutuhkan kami, kami akan hadir. Karena tentu pesantren ini tidak akan bisa eksis tanpa dukungan masyarakat,” tambahnya.
Mewakili keluarga, Mas Eko menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak pesantren atas kehadiran santrinya dalam hajatan tahlilan. sediaan pihak pesantren mengutus santri dalam hajatan tahlilan.
Acara tahlilan diawali pembacaan surah Yasin yang dipimpin ustadz Jusman Imam. Di akhir tahlilan, ditutup dengan acara Maulid Nabi Muhammad Saw. Sebagai pembawa hikmah Drs. Kamaluddin Pilo, M.Pd.I. Turut hadir kepala Dusun Galung Beru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh perempuan. (JsI)
