Parepare, (Humas Parepare) - Sungguh sesuatu yang lumrah, jika saja ada hal atau terobosan baru, maka pasti ada gejolak dan masalah yang kadang timbul. Oleh karena itu, tentunya diperlukan iktikad terhadap solusi dari gejolak atau masalah tersebut.
Topik inilah yang menjadi isu bahasan utama Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memenuhi undangan Rapat Evaluasi Pemberlakuan Lima Hari Kerja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare yang berlangsung di Ruang Guru pada Senin sore (29/8/2022).
Tak berselang lama, Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas yang bertindak selaku moderator, Suriyadi Mustamin memulai rapat, maka Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Hadriah mendapat kesempatan pertama untuk mengevaluasi signifikansi proses pembelajaran sejak pemberlakuan lima kerja yang terlaksana hampir sebulan.
"Ada keluhan siswa saat adaptasi awal pemberlakuan lima hari kerja. Meskipun pemberlakuan lima hari kerja bukanlah jaminan peningkatan mutu, tetap saja dibutuhkan konsistensi serta komitmen guru untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pemberian tugas kepada siswa. Metode pembelajaran pun haruslah varatif dan penuh kasih sayang," tegasnya.
Kesempatan berikutnya, Kepala Madrasah, Hj. Martina mengulas beberapa hal korelatif pemberlakuan lima hari kerja di MAN 2 Kota Parepare ini.
"Selama pemberlakuan lima hari kerja di MAN 2 Kota Parepare, siswa masih merasa dijejal dengan tugas pembelajaran. Olehnya itu, berilah tugas kepada siswa dengan sukarela dan minimal serta hindari pemberian nilai yang minim. Maksimalkan alokasi waktu 2x45 menit untuk melaksanakan pembelajaran tuntas, yaitu mulai kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, dan evaluasi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Efektivitas pembelajaran pun harus diiringi dengan sistem yang strategis," ulasnya.
Ia juga mengimbuhkan perlunya pelaksanaan rekomendasi Pengawas Madrasah terhadap jadwal pembelajaran dengan lima hari kerja. Dipandang perlu pemberdayaan siswa tahfiz untuk salat Jumat di MAN 2 Kota Parepare yang beriringan dengan efektivitas kegiatan ekstrakurikuler setelah salat Jumat. Penanganan kebersihan dan perangkat kelengkapan kelas tetap menjadi prioritas. (Adi)