Kegiatan PPTQ An-Nail Gowa

PPTQ An Nail Gowa Ajak Santri Baru Jauhi Perundungan di DOS Hari Terakhir

Suasana hari terakhir DOS di PPTQ An Nail Gowa

Bontomarannu (Humas Gowa). Kegiatan Daurah Orientasi Santri Baru (DOS) atau lebih populer dikenal dengan istilah masa ta'aruf bagi santri baru tidak hanya menjadi kegiatan strategis untuk mengenalkan santri baru terhadap lingkungan pondok, tetapi juga menjadi wadah bagi santri untuk mendapatkan informasi dan ilmu penting dalam mengawali proses mereka di pondok.

Termasuk diantaranya adalah materi tentang Bullying/Perundungan. Di PPTQ An Nail Gowa misalnya tepatnya di hari ke-3 pelaksanaan kegiatan DOS pada, Jumat (12/07/2024) mereka mendapatkan materi tersebut yang disampaikan oleh kepala sekolah tingkat Ulya, Nasir Suddin.

Dalam pemaparan materinya, Nasir memulai dengan menampilkan video singkat yang menceritakan tentang peristiwa bullying atau tindak kekerasan yang terjadi di sekolah. Video tersebut menceritakan tentang kejadian bullying atau Perundungan yang menimpa seorang siswa di sekolah.

Setelah para santri menyimak video yang disajikannya, pemateri yang juga hobi dengan olah raga badminton ini kemudian menjelaskan dengan detail tentang apa itu bullying, bentuk-bentuk bullying, apa penyebabnya dan seperti apa dampaknya.

Dijelaskan, Bullying itu adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang mana ada satu orang atau lebih yang melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah/pondok dan umumnya menimpa anak-anak dan remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.

Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. "Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, atau bisa juga menyebarkan gosip tentang korban atau mempermalukannya di depan banyak orang," ungkapnya panjang lebar.

Diakhir materinya, ia pun mengajak dan berpesan kepada seluruh santri untuk meninggalkan segala bentuk bulliying atau tindak kekerasan yang dampaknya ternyata sangat fatal dan berbahaya dalam kehidupan.

“Kalian ada disini mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama yaitu belajar, belajar dan belajar sehingga pada akhirnya dapat memperoleh ilmu dan menjadi seorang hafiz. Maka dari itu perlu saling memahami perbedaan antar satu sama lain, tidak boleh kita saling mengejek hanya karena beda kulit, beda postur tubuh, beda kemampuan dan lain sebagainya. Saatnya kita semua mengatakan, STOP BULLYING!” tuturnya yang diikuti seluruh santri.

Materi Bullying tahun ini di PPTQ An Nail baru pertama kalinya disampaikan dalam kegiatan DOS agar para santri memahami tentang masalah bullying atau perundungan ini dengan harapan kedepannya tidak terjadi di pondok sehingga pondok betul-betul menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap santri dan penuntut ilmu di dalamnya. (NS/OH)


Daerah LAINNYA