Pertanyaan Kritis Peserdik MIN 8 Bone Hidupkan Proses Pembelajaran

Pertanyaan Kritis Peserdik MIN 8 Bone Hidupkan Proses Pembelajaran

Watampone, (Humas Bone) - Dalam rangka memperdalam pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa, peserta didik kelas V.A MIN 8 Bone mendapatkan materi seputar perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Materi yang dibawakan oleh wali kelas Andi Hamrianto ini menjadi momen yang penuh semangat, terutama ketika peserta didik aktif terlibat dalam diskusi dan bertanya tentang topik yang disampaikan. Senin, (26/08/24).

Muh. Arkan Abyakta menjadi salah satu peserta didik yang tampil menonjol dalam sesi tersebut. Ia berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh wali kelas dengan penuh keyakinan, menunjukkan pemahaman yang baik mengenai sejarah perjuangan para pahlawan. Hal ini memicu semangat siswa lain untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi yang semakin dinamis.

Namun, yang paling menarik adalah munculnya berbagai pertanyaan kritis dari peserta didik. Mereka tidak hanya sekadar menerima informasi, tetapi juga menggali lebih dalam, seperti bagaimana strategi para pejuang dalam mempertahankan wilayah dari penjajah dan apa yang bisa dipelajari generasi saat ini dari semangat para pahlawan.

Andi Hamrianto mengakui bahwa diskusi kali ini cukup menantang karena anak-anak menunjukkan pemikiran yang kritis dan rasa ingin tahu yang tinggi. “Saya merasa tertantang dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi benar-benar ingin memahami lebih dalam. Ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai,” ungkapnya dengan bangga.

Sesi pembelajaran ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga membangun kemampuan berpikir kritis dan keberanian peserta didik dalam mengungkapkan pendapat mereka. Dengan demikian, materi sejarah tidak hanya diserap secara pasif, tetapi menjadi bahan refleksi yang relevan bagi generasi muda dalam menghayati arti kemerdekaan.

Keterlibatan aktif peserta didik dalam diskusi ini membuktikan bahwa pembelajaran sejarah bisa menjadi lebih hidup dan bermakna ketika disampaikan dengan cara yang interaktif. Harapannya, semangat kritis dan cinta tanah air yang tumbuh dalam diri mereka dapat terus berkembang, menjadi bekal bagi masa depan bangsa. (A. Anto/Ahdi).


Daerah LAINNYA