Pertama Di Kabupaten Enrekang

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Enrekang, (Humas Enrekang) - Sebaik baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi sesama manusia, tentu dari kalimat diatas banyak umat Islam yang ingin menyandangnya. Pengurus PHBI dan Pemda Kab. Enrekang selalu berusaha memberikan yang terbaik dan melakukan banyak hal yang positif sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Massenremplu.

Kegiatan kongkrit PHBI dan Pemda Kab. Enrekang yang berlangsung pada malam pergantian tahun baru Islam tepatnya pada hari rabu 29 Dzulhijjah 1438 H/  20 September 2017 pukul 20.00 Wita melakukan Festival Muharram, Tabligh Akbar dan Zikir Bersama, Pentas Seni Qasidah Moderen dan Senandung Istigfar serta Pencanangan Gerakan Sulsel Mengaji dan Shalawat (GSMS).

Kegiatan tersebut diatas dihadiri Bupati Enrekang, Wakil Bupati, Setda, Kapolres, Kakan Kemenag Enrekang, Anggota DPR, Camat se-Kab. Enrekang, Kepala KUA se-Kab. Enrekang, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta seluruh lapisan masyarakat yang sempat hadir.

Mengawali laporan ketua panitia dalam hal ini Kabag Kesra Kab. Enrekang mengatakan bahwa Peringatan Tahun Baru Islam yang dikemas dalam bentuk Festival Muharram merupakan program PHBI Kab. Enrekang dengan tujuan meningkatkan pemahaman keagamaan pada masyarakat Kabupaten Enrekang serta sarana silaturrahmi antara Pemda Enrekang dengan tokoh agama, tokoh pendidik, tokoh masyarakat, tokoh organisasi pemuda dan masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat Kab. Enrekang.

Peringatan Tahun Baru Islam dumulai pada malam ini (malam satu muharram 1439 H) sampai dengan lima hari kedepandan yang dilaksanakan di Kec. Alla kata Muslimin Bando selaku Bupati Enrekang.

Lanjut dari pada itu Muslimin Bando juga memberikan apresiasi pada pak setda karena dalam kegiatan ini pak setda merupakan jembatam emas dimana beliaulah terjun langsung  mengurus kegiatan sehingga kegiatan ini terlaksana, malam ini sangatlah membanggakan karena seingat saya baru kalai ini kita melakukan peringatan Muharram yang diramu dalam Festival Muharran yang dirangkaikan dengan Tablik Akbar, Zikir bersama, Pentas Seni Qasidah Moderen, Senandung Istigfar, Pencanangan Gerakan Sulsel Mengaji dan Shalawat (GSMS) serta dihari terakhir  kita melakukan wisuda santri.

Kegiatan ini tidak lepas dari kerja keras dari semua panitia sehingga kegiatan PHBI ini bisa terlaksana dan saya selaku bupati berterima kasih bayak yang sebesar besarnya. Kenapa kita laksanakan kegiatan Peringatan Tahun Baru Islam karena harus ada keseimbangan antara Memperingati Tahun Baru Masehi. Maka dari itu kita harus Memperingati Tahun Baru Islam dan itu harus kita lakukan karena kita mau mengingatkan pada masyarakat bahwa bagaimana Tahun Hijriah itu (tahun baru hijriah harus ramai juga dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat buat kita semua).

Masyarakat Massenrempulu harus menjadi yang terbaik karena orang yang baik adalah orang yang bisa  bermanfaat bagi sesama manusia. Semoga kegiatan yang kita lakukan malam ini sampai akhir kegiatan semuanya diberkahi oleh Allah SWT tutup Muslimin Bando.


Selanjutnya H. Abdul Wahid, MA., dalam taushiyah menyampaikan bahwa malam ini kita tidak merayakan Tahun Baru Islam tapi kita Memperingati Tahun Baru Islam karena kalau merayakan berarti penuh dengnafsu, kalau memperingati kita lebih banyak intropeksi diri, lebih banyak memakai hati dan meninggalkan perbuatan yang sia-sia (bunyi petasan).

Ada manusia yang melakukan penelitian antropologi selama 18 tahun dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang luar biasa, kenapa dikatakan luar biasa karena ummat Nabi Muhammad yang tidak pernah ketemu sama sekali dengan Muhammad mereka selalu menyebut namanya (bershalawat) Itu artinya pengikut Muhammad sangat mencintai Nabi Muhammad.

Peringatan muharram dilakukan 16 tahun setelah nabi wafat. Kita memperingati bulan Muharram karena mengenang keluarbiasaan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW dan mengenang hijrah/berpindahnya Nabi dari Mekah ke Madina Adapaun keberhasilan setelah hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madina diantaranya : 1. Membangun Masjid karena Masjid merupakan simbol agama 2. Membuat Piagam Madina yang membuat semua agama dapat bertoleransi (Berhasil membuat madina dengan nama almunawwarah) 4. Berhasil menyatukan dua suku yg selalu bertentangan yaitu kaum Anshar dan kaum Muhajirin.

Dari keberhasilan inilah sehingga ummat Islam dipenjuru dunia termasuk malam ini dibumi Massenrempulu kita bersama-sama memperingati Tahun Baru Islam 1439 H., tutup Wahid MA.

Sebelum acara berakhir semua yang hadir diacara peringatan Menyambut Tahun Baru Islam 1439 H., semuanya menundukkan kepala dan menghadapkan hatinya hanya kepada Allah SWT sambil melantunkan Zikir bersama. Adapun yang memimpin Zikir bersama yakni KH. Abdul Hamid Assagaf atau biasa juga disebut Puang Cora. (Bob/arf)


Daerah LAINNYA