Watampone (Humas Bone) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang kembali menggelar Dialog Keagamaan bersama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Kabupaten Bone FM 91 Mhz, Kamis (25/8/2022).
Menariknya, jika Talk Show sebelumnya dilaksanakan di studio RRI Bone, kali ini dilaksanakan secara live di ruangan Front Office KUA Tanete Riattang. Kegiatan yang dipandu langsung oleh Andi Imran Bate tersebut mengangkat tema “Fondasi Keluarga Sakinah” dengan menampilkan 2 narasumber Penyuluh Agama Islam Non PNS (PAIN PNS) KUA Tanete Riattang Andi Muliana Taufiq dan Jamaluddin Al-Afghani.
“Kasus perceraian yang diproses di Peradilan Agama Indonesia masih marak terjadi. Angka perceraian meningkat 54% dibandingkan tahun 2020 pada 2021, yaitu dari 291.677 kasus menjadi 447.743 kasus. Akankah kemudian pondasi keluarga sakinah semakin melemah ? Seperti apa konteks keluarga sakinah yang ideal ?” tanya Imran Bate sambil memulai perbincangan.
Andi Muliana memberikan penjelasan bahwa “Dalam ajaran islam, keluarga sakinah itu dibentuk dari 5 pilar, yaitu Zawaj, Mitsaqan Ghalidhan, Muasyarah Bil Ma’ruf, Musyawarah dan Taradlin. Adapun pondasi yang memperkokoh keluarga yaitu Muadalah atau saling bersikap adil pada diri sendiri dan pihak lain, Muwazanah atau saling bersikap seimbang memperhatikan perbedaan dan persamaan masing-masing, Mubadalah atau saling mewujudkan kemaslahatan untuk diri sendiri dan pihak lain,” ulasnya.
Sebagaimana diketahui, indikator keluarga yang setara dan adil adalah menjadi tempat dimana seluruh anggota merasakan ketenangan lahir batin karena kebutuhan fisik dan nonfisik dipenuhi dengan baik. Selanjutnya, menjadi tempat yang paling nyaman karena seluruh anggota keluarga saling melindungi satu sama lain. Dan menjadi tempat belajar saling bersikap baik dengan orang lain (musyawarah bil ma’ruf) dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Ditempat yang sama, PAIN PNS Tanete Riattang yang akrab disapa Ustadz Jamal juga menerangkan terkait pentingnya pondasi keluarga yang kokoh dalam mewujudkan sakinah mawaddah wa rahmah “Yang menjadi poin penting dalam keluarga sakinah adalah rasa nyaman dan adanya saling pengertian. Seorang suami bisa membantu pekerjaan istrinya di rumah, karena pekerjaan rumah tidak sepenuhnya tanggung jawab istri. Dengan demikian istri juga merasa bahagia dan terbantu. Kemudian harus ada keterbukaan dan berbagi pendapat antara suami istri.
Lebih lanjut Ustadz Jamal menerangkan bahwa laki-laki itu adalah pemimpin dalam rumah tangga, seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Jadi jangan menyuruh istri melakukan sesuatu yang kamu pun tidak bisa melakukannya. Sedangkan Andi Muliana menyimpulkan bahwa Keluarga sakinah itu bukan keluarga yang tanpa masalah, tapi keluarga yang mampu menyelesaikan masalah dengan prinsip kesalingan. (Anty/Ahdi)