Bontomarannu (Humas Gowa). Abdul Jabbar Tahuddin salah satu penyuluh KUA Kec. Bontomarannu mengikuti MUSREMBANG Kel. Borongloe, Selasa (17/1/2023), di Aula Kel. Borongloe. Musrembang dilakukan bersama aparat Kelurahan setempat, dihadiri Camat Bontomarannu.

Pemerintah daerah merupakan mitra kerja bagi Kementerian Agama dalam pembangunan bangsa. Penyuluh harus bersinergi dalam menentukan program kerja yang akan dilakukan diwilayah tersebut. Sehingga lebih dekat untuk menyelesaikan persoalan ummat.

Dg Tojeng panggilan akrabnya mengusulkan untuk realisasi program pada tahun 2023, Pencegahan Pernikahan Dini, Stunting, Moderasi Beragama dan pencegahan perceraian.

Dg tojeng memasukkan sebagai program kerja karena fakta dilapangan marak sekali kasus selain yang disebutkan sebelumnya. "Pernikahan Dini tahun ini ada beberapa yang terjadi. Belum lagi tingkat perceraian yang terjadi di Kel. Borongloe tinggi. Ini tidak bisa dibiarkan," lapor Dg. Tojeng

"Saya juga usulkan untuk imam Kelurahan dan imam rawatib untuk diberikan honorarium agar pemikiran terhadap duniawinya berkurang. Paling tidak agar lebih khusuk shalatnya," usulnya sambil berkelakar, disambut tawa hadirin.

Menurut Ketua Pokja TPQ Kemenag Gowa itu, banyak sekali program yang bisa dimasukkan contohnya tokoh agama dan tokoh masyarakat agar diabadikan namanya menjadi nama jalan.

"Kalau tokoh itu bidangnya pendidik agar nama jalan yang mengarah ke sekolah kita pake nama itu, supaya mereka bisa dikenang oleh generasi berikutnya," imbuh Jabbar.

Akbar, Lurah Borongloe mengatakan bahwa semua peserta rapat punya hak mengusulkan. Dan ada tim yang akan membuat skala prioritas. Program yang mana bisa kita realisasikan tahun ini sesuai anggaran yang ada.

Menutup acara, Camat Bontomarannu, Muhammad Syafaat menyampaikan, semua usulan dicatat dan memasukkan nanti pada agenda MUSREMBANG tingkat Kecamatan. "Semoga bisa direalisasikan," pungkasnya.(iar/OH)