Kegiatan KUA Bontomarannu

Penyuluh Agama Islam KUA Bontomarannu Bahas Tata Cara Shalat di Perjalanan

Suasana pengajian di masjid Nurul Jannah

Bontomarannu (Humas Gowa). Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki pemikiran, perasaan dan aturan yang sama. Mereka akan berinteraksi ketika memiliki kepentingan dan pemikiran yang sama tentang satu hal. Dalam Islam masyarakat ini adalah satu kesatuan apalagi ketika mereka memiliki aqidah yang sama yakni Islam.

Rusaknya kondisi masyarakat yang ada saat ini karena jauh dari ajaran Islam. Ketika tidak terlaksana aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar maka kondisi masyarakat semakin merosot. Oleh karena itu fungsi Penyuluh Agama Islam sebagai penyangga hatau penopang bagi tegaknya amar ma’ruf nahi mungkar ditengah masyarakat.

Setiap penyuluh harus memiliki 3 Majlis Taklim binaan tetap, 1 TPQ dan 1 Binaan umum. Hal itu tentunya bukan sesuatu yang berat bagi seorang penyuluh dalam melaksanakan tupoksinya untuk selalu turun kelapangan dalam melakukan pembinaan.

Hamzah salah satu penyuluh KUA Bontomarannu melakukan pembinaan di Desa Nirannuang yang merupakan wilayah binaannya. MT Nurul Jannah yang terletak di Dusun Moncong Tanah merupakan MT binaan tetap bagi Hamzah di Desa tersebut, Selasa (27/02/2024).

Materi yang disampaikan pun masih materi dasar, kali ini membahas materi tentang shalat. Dengan membahas Surah Al Maun dan lebih menegaskan pada ayat 4 dan 5 yakni celakalah orang yang shalat yaitu orang - orang yang lalai dari shalatnya.

Ditengah - tengah menjelaskan materi tentang shalat, Wakil ketua MT Nurul Jannah, Kartini, bertanya tentang bagaimana tata cara shalat jika berada di perjalanan. Hamzah pun menjelaskan dengan detail tata cara shalat bagi seorang musafir.

“Harus kita tau jarak tempuh perjalanan, maka mengqashar shalat hanya diperbolehkan ketika jarak tempuh bepergian mencapai 16 farsakh atau kira-kira 90 km. Yaitu jarak yang biasanya para musafir telah mengalami kelelahan dan kepayahan,” jelasnya.

Ibu - ibu majlis Taklim sangat antusias dan rutin ikut pengajian. Karena ilmu yang mereka peroleh ketika rutin bermajlis sangat banyak.(iar/OH)


Daerah LAINNYA