Kegiatan KUA Barombong

Penyuluh Agama Barombong Sapa Binaan di Pelosok Barombong

Para ibu MT menyimak tausiyah dari para penyuluh

Barombong (Humas Gowa). Penyuluh Agama KUA Barombong Gowa, Andi Safri Bachtiar dan Marzuki datang memberikan penyuluhan rutin di Majelis Taklim Al-Mubarak Desa Biringala yang terletak di ujung perbatasan Kecamatan Barombong Kab. Gowa, Ahad (6/11/2022).

Kelompok Majelis Taklim ini bernama “Majelis Taklim Al-Mubarak Biringala”,. sesuai nama masjid di mana majelis taklim ini berada yakni masjid Al-Mubarak.

Diketuai Hasniah, MT ini telah lama dibina penyuluh agama Barombong. Kegiatan penyuluhan agama ini teragendakan setiap bulannya dipusatkan di Balai Balla Rewako Lapangan Biringala Barombong.

Kegiatan awalnya dilakukan di masjid Al-Mubarak, tapi mengingat ibu Majelis Taklim lebih senang pengajian dengan model santai ala warkop akhirnya pengajian digeser ke balai lapangan yang disebut Balla Rewako.

Andi Safri Bachtiar, Penyuluh Fungsional dalam taushiyahnya menyampaikan Pentingnya Menjadikan Nabi Besar Muhammad saw sebagai panutan dan teladan dalam kehidupan. Nabi Muhammad adalah Nabi yang memiliki akhlak yang agung sehingga disebut sebagai nabi besar, Wa innaka La’alaa khuluqin ‘Adzim (Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur) Qs. Al-Qalam Ayat 4.

Dalam penggalan taushiyahnya mengutip sebuah riwayat, Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari pada suatu hari memperlihatkan kepada Nabi tangannya yang hitam dan melepuh. Ketika Nabi menanyakan halnya, ia berkata bahwa tangannya melepuh karena bekerja keras membelah batu dengan kapaknya untuk mencari nafkah yang halal bagi keluarganya. Mendengar itu, Nabi yang mulia mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya, “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”.

Itulah salah satu dari sekian banyak perilaku Nabi saw sebagai seorang pribadi dan pemimpin yang memiliki budi pekerti yang luhur. Apakah ada pemimpin yang sanggup meniru perbuatan nabi yang mencium tangan dan memuliakan seorang tukang batu?, tentu ini sulit dicontoh oleh pemimpin manapun dan pribadi manapun kecuali seorang pribadi yang memiliki rasa tawadhu yang tinggi dan berhati mulia. Tutur Safri.

Marzuki salah satu penyuluh agama yang turut hadir menyampaikan banyak motivasi perlunya kegiatan majelis taklim ini ditingkatkan partisipasi jamaahnya meski di tengah kesibukan keseharian dan padatnya kegiatan ibu-ibu, tapi janganlah menghalangi untuk bisa hadir mendapatkan manfaat dari majelis ilmu ini. (Bens/OH)


Daerah LAINNYA