Benteng (Humas Selayar) Penutupan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama lingkup Kementerian Agama Kepulauan Selayar yang berakhir kemarin pagi menjelang siang, Ahad (9 April 2023) berlangsung dalam suasana gembira dan sedih.
Menurut salah seorang peserta, kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh berakhirnya proses pelatihan yang selama ini berjalan dengan penuh keakraban dan kegembiraan.
Acara penutupan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Negeri Kepulauan Selayar ini dihadiri secara langsung oleh Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Keagamaan Makassar, Juhrah S.Sos. M.Ap serta sejumlah pejabat Kementerian Agama; Kepala Sub. Bagian dan Tata Usaha (Andi Saiful Heman SH.) dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (H. Firman).
H. Firman, Ketua Panitia Penyelenggara Pendidikan dan Latihan yang juga adalah Kepala Seksi Pendidikan madrasah dalam laporannya mengatakan bahwa di antara tujuan penyelenggaraan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada para peserta terkait dengan konsepsi moderasi beragama.
”Pelatihan kita yang diikuti oleh sejumlah pejabat Kementerian Agama; Kepala Seksi, Kepala KUA, Kepala Madrasah, dan guru pada hari ini adalah bertujuan memberikan pemahaman yang utuh mengenai konsepsi moderasi beragama sehingga sekembalinya dapat menjadi motor penggerak moderasi di lingkungan kerja masing-masing.” Ungkapnya.
Lebih lanjut Firman juga jelaskan bahwa Pelatihan di Wilayah Kerja yang telah berlangsung selama 6 hari (Tanggal 4 sd. 9 April 2023) adalah merupakan kesyukuran karena dapat diikuti oleh 30 peserta lingkup Kemenag Kepulauan Selayar.
Senada dengan itu, Kepala Balai Diklat dalam arahannya juga sampaikan bahwa andaikata pelatihan MB ini diselenggarakan di Makassar, maka belum tentu 30 peserta ini dapat tercover dalam 10 tahun ke depan.
”Kalau pelatihan Moderasi Beragama ini diadakan di Balai Diklat Makassar, maka belum tentu ke 30 peserta yang ikut saat ini dapat terakomodir dalam 5 sampai 10 tahun ke depan.” Katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Juhrah juga sampaikan bahwa pelatihan Moderasi Beragama telah menjadi program nasional sehingga ke depannya diharapkan semua ASN lingkup kementerian Agama dan Non Kementerian Agama dapat mengikuti program MB tersebut.
”Pemerintah berharap bahwa semua ASN di Tahun 2024 nanti telah mengikuti program MB ini.” Paparnya.
Seterusnya, Kepala Balai Diklat Keagamaan tersebut juga mengatakan bahwa salah satu program unggulan pemerintah ke depannya adalah dapat membangun 1000 kampung percontohan dalam penerapan moderasi.
Di akhir penutupan, Kepala Sub. Bagian Tata Usaha memohon kepada Kepala Balai Diklat agar ke depannya Kepulauan Selayar kembali memperoleh kesempatan untuk PDWK dalam pelaksanaan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama. (Myr)