Bulukumba (Humas Kemenag) -- Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Jika dilihat Indonesia memiliki banyak perpustakaan di berbagai kota maupun daerah bahkan kepelosk-pelosok terutama di Sekolah.
Hal ini dimanfaatkan teoleh siswa MI Al-Khaerat Tudonro sebelum memulai pembelajaran mereka membaca terlebih dahulu guna untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi (membaca). Apalagi disetiap sekeloh sudah difasilitasi perpustakaan. Sabtu (21/05/2022).
Risnawati, selaku pengelola perpustakaan MI Al-khaerat Tudonro mengatakan bahwa" literasi itu sangat berperan penting dalam hal pengetahuan, wawasan, informasi dan bisa juga membantu peserta didik untuk menemukan atau menambahkan kosa kata baru.
"Jadi setiap memulai pembelajaran saya selalu memberikan mereka waktu untuk membaca jadi kebetulan karna saya juga pengelola perpustakaan jadi saya ajak mereka ke perpustakaan untuk membaca terlebih selama 15 menit kemudian kembali ke kelas atau memang belajar di perpustakaan,jadi kalau butuh sesuatu terkait dengan materi bisa cari-cari referensi lain yang tersedia di perpustakaan." ucapnya.
Sementara itu, Andi Agustina, Kamad mengatakan, kami sudah memfasilitasi buku bacaan dan buku-buka yang bisa dijadikan peserta didik untuk referensi tambahan dalam pelajarannya.
Ditambahkan, jadi tinggal bagaimana kita meningkatkan minta baca peserta didik kami, oleh karena itu kami menerapkan membaca selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran selain untuk menumbuh kembangkan minat literasi mereka.
"Kami juga tidak menoton hanya buka pelajaran saja yang mereka baca kami juga memberikan mereka waktu untuk membaca novel,puisi ataupun cerpen sekali seminggu supaya mereka tidak jenuh." tutupnya. (IKA/AFS)