Kegiatan KUA Bontomarannu

Penguatan Revitalisasi, KUA Bontomarannu Lakukan Rakor Lintas Sektoral

Foto bersama pascakegiatan

Bontomarannu (Humas Gowa). Rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka program penguatan Revitalisasi KUA Kecamatan Bontomarannu diadakan di Aula Desa Romangloe, Rabu (14/06/2023).

Program Revitalisasi KUA ini merupakan upaya Kementerian Agama untuk mewujudkan KUA sebagai pusat layanan yang prima, kredibel dan moderat guna meningkatkan kualitas umat beragama.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala KUA beserta penyuluh PNS dan Non – PNS, Camat Bontomarannu selaku Plt. Desa Romangloe beserta staf Desa Romangloe, Kepala SMPN 3 Romangloe, Hadiyah, Imam Dusun, Ketua Permata dan MT Desa Romangloe.

Mashuri, Kepala KUA, memaparkan beberapa program Revitalisasi KUA yang akan dijalankan terutama di Desa Romang Loe yang minim pembinaan keagamaannya. “Kami ada program BRUS untuk anak usia sekolah, Majelis Taklim dan pembinaan lembaga keagamaan lainnya," imbuhnya.

Muhammad Syafaat, Camat Bontomarannu yang juga menjadi Plt. Desa Romangloe menyatakan kegiatan keagamaan yang ada di Desa Romangloe ada yang jalan ada yang tidak. "Dan kegiatan ini harus ada yang direvitalisasi. Karena program yang jalan yang dilaksanakan Ketua PKK masih seputar program stunting.

“Kami siap apabila ada yang harus dilaksanakan dan saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Insya Allah kami juga sudah terapkan di Desa kolaborasi antara pemerintah dan instrument yang ada dibawah. Sisa menunggu perintah maka akan jalan," jelas Syafaat.

Imam Dusun juga ikut menanggapi bahwa yang paling penting saat ini adalah bimbingan penyelenggaraan jenazah. “Banyak sekali yang tidak mau untuk menjadi penyelenggara Jenazah, jaiji tau malla ri tau mate (banyak yang takut dengan mayat), bahkan dilarang sama istrinya," lapor Imam.

Sedang Hadiyah, Kepala Sekolah SMPN 3 Romangloe, menyambut baik program ini yakni BRUS dan perbaikan bacaan Al Qur’an. “Kami siap 100% untuk kegiatan ini. Kalau data yang diinginkan terkait berapa anak yang tidak tahu mengaji, kami ada datanya," tukas Hadiyah.

Hadiyah berharap ada sosialisasi tentang pernikahan dini. Ini dikarenakan telah masuk laporan beberapa siswa akan menikah dalam waktu dekat. "Kami berharap sosialisasi pernikahan dini bisa diikutkan orang tua supaya tahu bahaya pernikahan dini," imbuh Kepala Sekolah didampingi oleh penyuluh Fungsional KUA Kec. Bontomarannu beserta Camat Bontomarannu bersepakat untuk menjalankan program yang sudah di koordinasikan hari ini dalam waktu dekat. (iar/OH)


Daerah LAINNYA