KUA Mallusetasi

Penghulu KUA Mallusetasi Pimpin Baca Do'a Tasyakkuran Pada Tradisi Peca Syura

Membuat hidangan sajian  (Bubur Peca Asyura) atau akrab disebut “peca” yang jatuh pada 10 Muharram masih menjadi tradisi kental ditengah masyarakat muslim Sulawesi Selatan, tidak terkecuali di Kabupaten Barru.

Mallusetasi, (Humas Barru)- Membuat hidangan sajian  (Bubur Peca Asyura) atau akrab disebut “peca” yang jatuh pada 10 Muharram masih menjadi tradisi kental ditengah masyarakat muslim Sulawesi Selatan, tidak terkecuali di Kabupaten Barru.

Warga Desa Batupute, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru misalnya, terlihat masih sangat begitu kental tradisi 10 Muharram ini. Hampir seluruh warganya membuat bubur yang dilengkapi aneka lauk-pauk dan buah-buahan dan kemudian dibawa ke Masjid untuk disantap bersama dan dibagikan. Ahad, 07 Agustus 2022.

Setiap rumah tangga dihimbau untuk membawa peca’ ke Masjid. Tibanya tidak serta merta disantap, mesti di “Baca Do'a” terlebih dahulu atau prosesi baca doa. Setelah berdoa bersama, barulah (Peca Syura) yang dikemas dalam mangkuk, piring dan lainnya kemudian dibagikan kepada warga/Jamaah Masjid.

Tidak hanya beraneka lauk-pauk, tapi juga berparian warna yang sangat menarik, utamanya bagi anak-anak. Hal itupun, menjadi lebih meriah saat anak-anak berebut mangkuk dan piring peca’ tersebut, tentu ada juga Sokko dan Telur sebagai pelengkap "Baca Doa Syurah) ini.

“Tradisi ini sudah lama bahkan sudah  turun-temurun dari generasi ke generasi untuk memperingati perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan syi’ar Islam,” kata ustadz Abdul Rahman Awan. (Muhammad Fadli/Kontributor KUA Mallusetasi)


Daerah LAINNYA