Pendidik MIN 7 Bone Ikuti Workshop Articulate Storyline

Enam Pendidik MIN 7 Bone mengikuti Workshop Articulate Storyline untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah Watampone. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI) Jurusan Tarbiyah

Macanang, (Humas Bone) - Enam Pendidik MIN 7 Bone mengikuti Workshop Articulate Storyline untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah Watampone. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI) Jurusan Tarbiyah. Sabtu (2/7/2022)

Workshop yang bertempat di Bunir Cafe Watampone, jalan Jendral Sudirman Kec. Tanete Riattang ini dihadiri puluhan peserta dari beberapa Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone. 
Beberapa pendidik MIN 7 Bone yang merupakan guru kelas yang turut hadir yaitu Hasna, Sitti Jumaniati, St. Sanati, Nurlaela, A. Murni dan Sanatang. 

Dalam workshop yang bertemakan Menuju Madrasah Digital Abad 21 juga dihadiri oleh Ketua Prodi PGMI IAIN Bone Kasmah, mahasiswa alumni PGMI dan beberapa tenaga pengajar IAIN Bone. 

Dalam laporannya, Syamsinar selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peserta dari beberapa Madrasah Ibtidaiyah yang telah terpilih. Dia juga melaporkan bahwa setiap madrasah yang telah dipilih mengirimkan wakil guru sebanyak 6 orang yang kelak akan menjadi pendamping di madrasah dalam menerapkan aplikasi digital yang akan dipelajari dalam workshop. Kegiatan ini nantinya akan dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap pertama adalah kegiatan workshop, tahap kedua adalah kegiatan pendampingan di madrasah dan tahap ketiga adalah evaluasi program.

Dalam sambutannya, Kasmah mengharapkan agar para pendidik yang diundang mengikuti workshop bisa mengaplikasikan di madrsah yang menuju madsasah digital. Adapun kelebihan dari aplikasi tersebut peserta didik dapat mengikuti pelajaran sesuai perintah dari aplikasi tersebut. Olehnya itu, dituntut kepiawaian pendidik dalam menggunakan aplikasi tersebut.

Selaku guru kelas yang juga turut hadir dalam workshop tersebut, Sitti Jumaniati menuturkan bahwa aplikasi tersebut bisa membantu guru dalam mengajar pengganti dari powerpoint. Kelebihan aplikasi tersebut peserta didik dapat mengikuti pembelajaran sesuai perintah dari aplikasi tersebut. (Fitri/Hasna/Ahdi)


Daerah LAINNYA