Pemberdayaan Ekonomi Umat

Pemberdayaan Ekonomi Umat, Usaha Jagung Marning Bulukumba Target Tembus Lintas Provinsi

Tim KUA Ujung Bulu melakukan kunjungan ke rumah produksi jagung marning yang mendapatkan bantuan dana program pemberdayaan ekonomi umat.

Bulukumba, (Humas Bulukumba) – Penerima manfaat program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat bernama Rahmawati menargetkan usaha jagung marning miliknya dengan nama brand “Jagung Marning Habib Anzura” bisa terdistribusi hingga keluar provinsi Sulawesi Selatan.

Perempuan berusia 31 tahun itu mengaku bahwa selama ini, produknya hanya terdistribusi ke sejumlah kabupaten/kota di Sulsel. Namun, berkat bantuan dana yang diberikan pemerintah melalui program KUA pemberdayaan ekonomi umat ia optimis produknya dapat terdistibusi lintas provinsi.

“Selama menjadi pengusaha jagung marning, kami hanya mampu mendistribusikan produk di sekitar Bulukumba saja. Berkat program ini, kami bisa mendistribusikan hingga keluar Sulsel. Salah satu daerah yang menjadi target tujuan pemasaran kami ialah Morowali, Sulawesi Tengah.” Ujar Rahmawati kepada tim KUA Ujung Bulu saat ditemui di kediamannya di Bulukumba, Rabu (27/9/2023).

Pihaknya pun berkomitmen untuk memperluas jaringan pemasaran melalui media sosial agar bisa menjangkau lebih banyak pembeli.

“Penjualan secara online via instagram dan facebook terus dimassifkan. Ini sebagai upaya memperkenalkan camilan khas Bulukumba agar dikenal secara nasional,” tambahnya.

Bantuan dana program pemberdayaan ekonomi umat dimanfaatkan oleh Rahmawati untuk membeli alat dan bahan pembuatan jagung marning. Bantuan dana sebesar 10 juta tersebut sangat membantunya mengembangkan usaha jagung marning yang telah ia jalankan selama tiga tahun belakangan.

Sementara itu, Kepala KUA Ujung Bulu, Ansar Mahdy mengatakan bahwa sebanyak 10 orang penerima manfaat program KUA pemberdayaan ekonomi umat di Kabupaten Bulukumba telah melalui proses pembinaan, pelatihan kewirausahaan, dan pelatihan manajemen keuangan.

“Kami telah memfasilitasi para penerima manfaat untuk mengembangkan usahanya dengan ikut pelatihan kewirausahaan dan manajemen keuangan yang digelar pada 14 September lalu. Kemudian kami meninjau progress usaha mereka di lokasinya masing-masing pada 15 September,” ujar Ansar.

Adapun 10 penerima manfaat program KUA pemberdayaan ekonomi umat yang tersebar di sejumlah titik di Bulukumba, antara lain:

  1. Rahmawati, usaha (Jagung Marning Habib Anzura) di Kelurahan Terang-terang didampingi penyuluh agama, Reza Artanasia.​​​​​​;
  2. Fadlan, budidaya cabai (Patia Agro) di Kelurahan Kalumeme didampingi penyuluh agama, Patahuddin.​​​​​​;
  3. Sutarti Uno, usaha kue (Dafa Cake) di Kelurahan Tanah Kongkong didampingi penyuluh agama, Nirwana.​​​​​​;
  4. Zulkifli, (Kedai Rempah) di Kelurahan Tanah Kongkong didampingi penyuluh agama, Asma Ramadhani.​​​​​​;
  5. Fitria Ramadhani, (Hoki Cell) di Kelurahan Kasimpureng didampingi penyuluh agama, Maulana;
  6. A. Maulidya, produksi bucket dan karangan bunga (Lani Flower) di Kelurahan Caile didampingi penyuluh agama, M. Takbir.​​​​​​;
  7. Riska Putri Ananda, penjualan roti dan kue (Dapur Berkah) di Kelurahan Tanah Kongkong didampingi penyuluh agama, Abd. Wahab;
  8. A. Zaenal, Bengkel Serba Usaha di Kelurahan Bintarore didampingi penyuluh agama, A. Azis;
  9. Asmirayani, produksi tas anyaman (Putri Collection) di Kelurahan Tanah Kongkong didampingi penyuluh agama, Hasidal; dan
  10. Rabiatul Adawiyah, produksi kue tradisional (Jajanku) di Kelurahan Caile didampingi penyuluh agama, Nuraeni.

Program ini melibatkan penyuluh agama islam PNS dan non-PNS yang ada di KUA Kecamatan untuk menjadi pendamping. Program ini merupakan bagian dari revitalisasi KUA yang bertujuan meningkatkan kapasitas penyuluh agama islam PNS/non-PNS sebagai agen perubahan ekonomi syariah di bidang zakat dan wakaf.

Secara nasional, terdapat 51 KUA se-Indonesia yang melaksanakan program KUA pemberdayaan ekonomi umat sejak tahun 2021 hingga saat ini. Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf memberi bantuan modal usaha sebesar Rp.10 juta kepada 10 pelaku UMKM di setiap KUA. Sehingga, tertotal 510 pelaku UMKM telah dibina dengan total manfaat sebanyak Rp.5,1 miliar. (FTR)


Daerah LAINNYA