(Bulukumba, Humas Bulukumba) – Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MAN 2 Bulukumba Periode 2022-2023 yang diketuai Puji Suprianto, menjadikan kebersihan lingkungan madrasah sebagai program dan target utama. Sebab lingkungan belajar yang kondusif tentu memberikan andil positif dalam efektivitas pembelajaran. Untuk itu, pengurus OSIM kemudian membuat program Lomba Kebersihan Kelas.
Dalam pelaksanaannya, lomba ini melibatkan pendidik (yang bukan wali kelas) dan tenaga kependidikan sebagai dewan juri. Penilaian dilakukan setiap pekan oleh para dewan juri dengan cara mengelilingi seluruh kelas untuk melakukan observasi dan memberikan penilaian langsung sesuai dengan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan, seperti yang baru saja dilaksanakan siang ini di MAN 2 Bulukumba, Kamis, 20 Oktober 2022. Setiap Senin pasca upacara bendera, kelas terbersih dan “paling tidak bersih” akan diumumkan. Kelas terbersih mendapatkan piala bergilir sebagai hadiah, sedangkan kelas “paling tidak bersih” akan diberikan bendera hitam sebagai sanksi.
Pembina OSIM MAN 2 Bulukumba, Ahmad Adiyatma, menyatakan tujuan diadakannya program itu. Ia mengatakan program itu untuk menanamkan karakter positif kepada peserta didik, sekaligus menjaga predikat madrasah yang pernah meraih Juara Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional.
“Membudayakan pola hidup bersih pada setiap individu peserta didik menjadi tujuan program ini. Tujuan lain secara kelembagaan, tentu saja untuk mempertahankan prestise kita sebagai lembaga pendidikan yang pernah menjuarai lomba sekolah sehat nasional. Semoga program ini terus dilanjutkan pengurus OSIM di periode-periode mendatang,” tutur Adhyatma.
Salah seorang wali kelas, yang menyambut baik program ini adalah Hery Setiawan. Guru Ekonomi itu mengaku sangat termotivasi untuk banyak terlibat di program itu. Menurutnya, program yang dikemas dalam bentuk lomba adalah cara tepat untuk memotivasi para peserta didik untuk bertindak kreatif.
“Bentuk dukungan saya sebagai wali kelas adalah membuat program-program yang sesuai dengan visi lomba. Seperti, mengontrol petugas piket kebersihan setiap pergantian jam, penyediaan berbagai alat kebersihan, sudut baca yang nyaman, dan papan bicara. Bahkan saya juga mengarahkan para peserta didik untuk menyediakan fasilitas pendukung bagi guru, seperti makanan dan minuman,” ucap Hery menjelaskan.
Herry juga menambahkan bahwa di kelas binaannya baru saja diberlakukan program Sipale’nu. Yaitu program sosial berupa pengumpulan beras. Hal tersebut adalah bentuk tindak lanjut dari program Kepala Kantor Kementerian Agama Bulukumba. (AM)