Parepare, (Humas Parepare) – Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) Madrasah Aliyah (MA) DDI Lil Banat menggelar Festival Seni dan Religi yang diikuti peserta dari 14 SMP dan MTs se-Kota Parepare.
Dalam laporannya, Nahriah selaku panitia mengatakan festival ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya daerah, serta menggali kemampuan dan kreativitas para pelajar. "Dengan tema Mengasah Kreativitas, Penguatan Budaya Berkualitas dengan Landasan Spiritualitas, kami berharap kegiatan ini dapat memupuk rasa cinta terhadap khazanah budaya bangsa dan membentuk generasi yang berkarakter religius," jelasnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pimpinan Pondok Pesantren yang diwakili oleh Wakil Pimpinan Bagian Sarana, Prasarana dan Pembangunan, H. Rahman Fasih di Aula Pondok Pesantren DDI Lil Banat, 27 September 2024.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi semangat para peserta dan berharap festival ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarsekolah serta meningkatkan pemahaman tentang seni dan religi.
Acara pembukaan festival dipandu dengan sangat baik oleh santri MA DDI Lil Banat, yang menampilkan keterampilan mereka dalam tiga bahasa sekaligus, yaitu Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris. Hal ini menunjukkan kemampuan bahasa yang mumpuni serta menjadi daya tarik tersendiri dalam menyambut para tamu dan peserta festival.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Pejabat di lingkungan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, di antaranya Kasubbag TU Kemenag Kota Parepare, H. Syaiful Mahsan, Kasi Pendidikan Madrasah, H. Hasan Basri, perwakilan dari Disdikbud, Amrullah.
Kasubbag Tata Usaha yang hadir mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Syaiful Mahsan dalam sambutannya menyemangati para peserta untuk berkompetisi secara sehat dan menggali bakat terpendam. "Jadikan kegiatan ini sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri, sambil menjunjung tinggi nilai-nilai religius,"ujarnya.
Sementara itu, Amrullah dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal dan berharap hal tersebut dapat terwujud melalui kegiatan ini. "Kegiatan seperti ini harus terus ditingkatkan agar seni dan budaya daerah tetap lestari di tengah perkembangan zaman yang modern," kata Amrullah.
Kegiatan ini berlangsung hingga Sabtu, 28 September 2024, dengan berbagai kompetisi seperti Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Nyanyi Solo, dan Paupau Rikadong (cerita-cerita Bugis).
Para peserta dinilai oleh tim Dewan Juri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Komunitas Pendakwah Keren (KPK) Kota Parepare, Duta Patiwisata Barru dan Pembina Pondok Pesantren.
Semoga dengan mengikuti kegiatan ini para peserta dapat mengembangkan minat, bakat, serta keterampilan mereka dalam bidang seni dan religi, serta memupuk rasa cinta terhadap budaya dan agama.(Abul/Wn)