Kurikulum Merdeka Belajar di Gowa

MTs Muhammadiyah Takwa Bontonompo Gelar Bimtek IKM

Pengawas Bina saat memberikan sambutan

Bontonompo (Humas Gowa). MTs Muhammadiyah Takwa melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam bentuk Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang bertempat di RM Ikan Segar Daeng Taba Galesong, Ahad (16/10/2022).

Dalam sambutannya Nursyamsi selaku Kepala MTs Muhammadiyah Takwa menyampaikan bahwa madrasah ini merupakan penerima bantuan program Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) tahun 2022 di Kabupaten Gowa. Dan salah satu komponen kegiatan yang dibiayai oleh program ini adalah pengembangan kapasitas guru madrasah.

“Olehnya itu harapannya agar kegiatan ini bisa menambah pengetahuan dan skill guru sehingga mampu meningkatan kinerja serta profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan nantinya ketika melaksanakan tugas di madrasah,” kata  Nursyamsi penuh harap.

Sementara itu, Abd Malik selaku Pengawas Bina mengapresiasi MTs Muhammadiyah Takwa dalam melaksanakan kegiatannya. "Apalagi kegiatan ini mendatangkan pemateri yang luar biasa dari BDK Makassar," puji Malik.

Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah peningkatan mutu madrasah, selalu berusaha untuk berubah ke arah yang lebih baik.

“Selanjutnya para guru harus memaksimalkan perhatian dalam kegiatan ini sehingga guru nantinya bisa bebas  berinovasi dalam proses pembelajaran serta madrasah bisa menerapkan Kurikulum Merdeka nantinya,” pungkasnya.

Kegiatan Pengembangan kapasitas guru madrasah yang dilaksanakan MTs Muhammadiyah Takwa menghadirkan Andi Nurjannah, Widyaiswara BDK Makassar sebagai narasumber.

Mengawali materinya, Nurjannah menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2013 sehingga guru tidak perlu khawatir dengan kurikulum ini.

Kurikulum Merdeka nantinya menjadi seragam penerapannya pada tahun 2024 di setiap satuan pendidikan. Untuk tahun pertama di 2022 hanya sebahagian madrasah yang ditunjuk sebagai sasaran piloting IKM dan untuk MI kelas 1 dan 4, MTs Kelas 7 sementara tingat MA kelas 10.

Kurikulum Merdeka, lanjutnya, merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan sifat opsional dalam penerapannya, sehingga setiap madrasah mempunyai pilihan untuk menerapkan kurikulum ini atau tidak.

"Di kurikulum ini dikenal dengan modul ajar, alur tujuan pembelajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila,” jelas Nurjannah pada 22 peserta pelatihan tersebut.

Pelatihan dibawakan dengan menarik dan tidak menoton karena ketika ada materi yang kurang dimengerti dan dipahami oleh peserta pelatihan langsung disampaikan ke pamateri dan langsung dijawab tuntas oleh pemateri.

Malah ini menjadi reuni antara pemateri dengan peserta karena, Irma Aswani salah seorang guru MTs Muhammadiyah Takwa yang merupakan siswa dari pemateri ketika mengenyam pendidikan di MAN Model Makasar 22 tahun yang lalu.

“ Saya merasa senang mengikuti kegiatan pelatihan ini karena bisa mengenal Kurikulum Merdeka lewat pemaparan beliau yang sangat dalam,” ucap Irma penuh semangat. ( CDM/OH)


Daerah LAINNYA