MIN 8 Bone Inovasi Penggunaan Teknologi dalam Ujian Berbasis Android

MIN 8 Bone Inovasi Penggunaan Teknologi dalam Ujian Berbasis Android

Watampone, (Humas Bone) - MIN 8 Bone kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi di dunia pendidikan. Di hari ke-4 pelaksanaan Asesmen Akhir Tahun (AAT), peserta ujian bidang studi Bahasa Arab memanfaatkan teknologi Android, sebuah langkah maju yang tidak biasa mengingat kesulitan integrasi tulisan Arab dalam banyak aplikasi.

Selama ini, ujian Bahasa Arab di MIN 8 Bone dilaksanakan secara manual. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas karakter dan tata tulis bahasa Arab yang tidak selalu didukung oleh aplikasi standar. Namun, dengan usaha keras dan kolaborasi antara guru-guru berpengalaman dan tim teknis, MIN 8 Bone berhasil mengimplementasikan sistem ujian berbasis Android yang mendukung tulisan Arab secara sempurna.

Kepala MIN 8 Bone, Hj. Harnidah, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. "Alhamdulillah, kami bisa menerapkan ujian Bahasa Arab secara digital. Ini adalah langkah besar untuk kami, dan menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, segala tantangan dapat diatasi," ujarnya dengan penuh semangat. Kamis, (06/06/24).

Nurbulan guru Bahasa Arab di MIN 8 Bone, yang memiliki kecakapan tinggi dalam teknologi pendidikan, memainkan peran kunci dalam kesuksesan ini. Mereka tidak hanya mengembangkan metode pengajaran yang efektif tetapi juga memastikan bahwa aplikasi yang digunakan dapat mengakomodasi tulisan Arab dengan akurat. "Kami telah melakukan banyak uji coba dan pelatihan agar aplikasi ini bisa digunakan dengan baik oleh para siswa. Hasilnya, anak-anak bisa mengikuti ujian dengan lancar tanpa ada kendala teknis," ungkap Nurbulan.

Peserta AAT di MIN 8 Bone menunjukkan antusiasme dan kesiapan mereka dalam menghadapi ujian berbasis teknologi ini. "Awalnya saya khawatir karena ini pertama kalinya saya menggunakan Android untuk ujian Bahasa Arab. Tapi setelah beberapa kali latihan, saya merasa lebih nyaman dan percaya diri," ungkap seorang siswa peserta ujian.

Teknologi Android memungkinkan proses ujian berjalan lebih efisien dan cepat. Guru dapat langsung memantau dan menilai hasil ujian secara real-time, mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi pada ujian manual. "Penggunaan teknologi ini tidak hanya memudahkan siswa, tetapi juga kami sebagai guru dalam melakukan penilaian. Ini adalah langkah positif menuju digitalisasi pendidikan," tambah Hj. Harnidah.

Orang tua siswa juga merespon positif inovasi ini. Mereka melihat bahwa anak-anak mereka kini memiliki kemampuan teknologi yang lebih baik selain pemahaman akademis. "Kami bangga dengan langkah yang diambil oleh MIN 8 Bone. Anak-anak tidak hanya belajar Bahasa Arab tetapi juga keterampilan digital yang sangat penting di era sekarang," kata seorang wali murid.

Dengan kesuksesan ini, MIN 8 Bone telah membuktikan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan, termasuk untuk mata pelajaran yang menantang seperti Bahasa Arab, adalah mungkin dan bermanfaat. Hj. Harnidah berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. (A. Anto/Ahdi).


Daerah LAINNYA