Watampone, (Humas Bone) - Demi meningkatkan kualitas pembelajaran di MIN 8 Bone, workshop bertema "Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka" diadakan pada hari Minggu, meskipun merupakan hari libur. Hal ini menunjukkan komitmen tinggi dari para guru dan staf dalam mendukung peningkatan kualitas proses belajar mengajar (PBM) di sekolah.
Workshop ini menghadirkan pemateri Andi Nurbudiman, yang juga merupakan Ketua Pokjawas Kemenag Bone dan Sekretaris Pokjawas Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan. Kehadiran beliau disambut antusias oleh para peserta, termasuk Hartati, pengawas mapenda Kemenag Bone, yang turut hadir mendampingi kegiatan tersebut.
Kepala MIN 8 Bone, Hj. Harnidah, menyambut hangat kehadiran Andi Nurbudiman dan Hartati. Dalam sambutannya, Hj. Harnidah menyampaikan pentingnya pemanfaatan media pembelajaran sebagai salah satu komponen utama dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang diusung pemerintah. "Pelatihan ini sangat penting agar para guru mampu mengintegrasikan media pembelajaran dengan efektif sehingga siswa bisa merasakan pengalaman belajar yang lebih bermakna," ungkapnya. Minggu, (03/11/24).
Semua guru dan staf MIN 8 Bone hadir dalam workshop ini, menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi meskipun kegiatan ini diadakan pada hari Minggu. Andi Nurbudiman menyampaikan materi mengenai berbagai strategi pemanfaatan media pembelajaran, serta bagaimana cara memanfaatkannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih mandiri dan kreatif sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka. Workshop ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kompetensi guru-guru MIN 8 Bone dalam menghadapi perubahan kurikulum yang terus berkembang.
Para peserta berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin untuk terus mengasah kemampuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. (Diskusi tanya jawab yang berlangsung dalam workshop ini menjadi salah satu sesi paling menarik dan dinamis. Para guru MIN 8 Bone sangat antusias mengajukan pertanyaan serta menyampaikan tantangan yang mereka hadapi dalam mengimplementasikan media pembelajaran di kelas. Beberapa di antaranya mengungkapkan kesulitan dalam menyesuaikan media digital dengan keterbatasan fasilitas yang ada di madrasah, sementara yang lain mempertanyakan cara efektif menggunakan media pembelajaran agar sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa.
Andi Nurbudiman, sebagai pemateri, merespons setiap pertanyaan dengan cermat dan memberikan solusi yang konkret serta aplikatif. Beliau juga berbagi pengalaman pribadi mengenai penggunaan media pembelajaran yang berhasil ia terapkan di madrasah lain, serta memberi panduan bagaimana melakukan adaptasi sesuai kondisi MIN 8 Bone. "Implementasi media pembelajaran ini memang memiliki tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, setiap kendala pasti bisa diatasi," ujarnya dengan penuh optimisme.
Hartati, pengawas mapenda Kemenag Bone yang juga ikut serta dalam sesi diskusi, turut memberikan pandangannya. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antar guru dan upaya untuk terus belajar bersama demi mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran. Menurutnya, media pembelajaran yang digunakan secara konsisten dan terarah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan belajar siswa.
Di akhir sesi, diskusi tanya jawab tersebut tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan di antara para guru MIN 8 Bone. Mereka tampak bersemangat untuk mengimplementasikan hasil dari diskusi ini dan siap menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan media pembelajaran pada kurikulum merdeka. Kegiatan ini menjadi bukti nyata dedikasi para pendidik MIN 8 Bone yang tidak hanya hadir di hari libur, tetapi juga berkomitmen tinggi untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
(Anto/Ahdi).