As'adiyah Galung Beru

Melek Teknologi, Ratusan Santri Ponpes As’adiyah Galber Antusias Ikuti Literasi Digital

Ratusan santri dan santriwati di Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba antusias mengikuti seminar literasi digital.

Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Ratusan santri dan santriwati di Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba antusias mengikuti seminar literasi digital. Rabu, 24/08/2022.

Kegiatan literasi digital merupakan program kerja sama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) RI.

Lakpesdam PCNU Bulukumba dalam hal ini diamanahi untuk menjadi penyelenggara di Ponpes As’adiyah Galung Beru untuk memperkuat pemahaman literasi digital untuk santri dan pelajar. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid tersebut diikuti 200 santri dan sebagian asatidz.

Dibuka secara langsung oleh KH. Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU, dan dilanjutkan sambutan dari Samuel Abrijani Pangarepan Dirjen Aptika Kominfo, Muhammad Nur Al A’la ketua Lakpesdam PCNU Bulukumba, dan Gurutta KM. Rusli Rahman Pimpinan Pesantren As’adiyah Galung Beru.

Sementara sebagai pembicara hadir Muhammad Syauqillah pengurus Lakpesdam PBNU, Firki Arisandi Jurnalis Tribun Timur, Siti Khadijah Budiawan Pegiat Literasi, dan Moderator Muhammad Rizal, Relawan Lakpesdam NU BUlukumba.

Muhammad Syauqillah yang diberikan kesempatan menjadi pembicara pertama mengkaji literasi digital perspektif terorisme.

“Kasus terorisme yang terjadi di Indonesia ternyata 80 atau 90% bahkan lebih. Sehingga melek literasi digital bagi generasi muda, santri dan santriwati, sangat perlu dimasifkan untuk mengisi ruang-ruang media sosial yang ada saat ini untuk memberikan pencerahan bagi umat,” ungkapnya.

Sementara Firki Arisandi pemateri kedua, mengajak para santri untuk memperkaya literasi digital. Sebab ke depan para santri bukan hanya menghadapi dunia nyata yang mengharuskan pertemuan fisik, melainkan juga dunia maya seperti media sosial.

Senada disampaikan Siti Khadijah Budiawan pemateri ketiga, memotivasi para santri untuk cakap digital, berani membuat konten-konten di media sosial sebagai sasrana dakwah.

"Bisa di YouTube, Facebook, Twitter dan lain sebagainya," katanya. (JSI)


Daerah LAINNYA