Parepare, (Humas Parepare) - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan santri MA DDI Lil Banat dari bidang non-akademik. Kali ini ekstrakurikuler Bahasa Arab muncul mengudara pada ajang lomba Semarak Festival Bahasa Arab (Safar) II yang dilaksanakan oleh prodi Bahasa dan Sastra Arab IAIN Parepare.
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan santri dari sejumlah madrasah se-Sulselbar tersebut mengusung tema “Menumbuhkan Cinta Bahasa Arab di Era Society 5.0 Melalui Festival Araby” dan berlangsung pada tanggal 22 – 25 November 2023.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa lomba yang bernuansa Bahasa Arab. Jika pada Safar I lalu, MA DDI Lil Banat hanya berhasil membawa pulang satu piala yakni juara II Taqdimul Qishshoh, maka pada Safar II ini MA DDI Lil Banat berhasil membawa 4 gelar juara.
Berbekal pengalaman saat mengikuti Safar I, MA DDI Lil Banat meningkatkan pencapaiannya dengan membawa pulang empat piala yakni Juara I Menyanyi Solo Bahasa Arab (Ghina Araby) oleh Syarifah Mujahidah Al Mahdali dari 18 peserta, Juara I Pidato Bahasa Arab (Khitabah) oleh Husnul Aulia 17 peserta, Harapan 1 Story telling Bahasa Arab (Taqdimul Qishshoh) oleh Kamila Zahra Yunus dengan jumlah peserta keseluruhan yaitu 14 peserta dan Harapan 3 Puisi Bahasa Arab (Syair) oleh Atira Sumayyah dari 14 peserta.
Pencapaian ini kemudian diumumukan pada saat Apel pagi yang dilaksanakan di halaman madrasah pada Ahad, 26 November 2023.
Ungkapan rasa syukur dan bangga atas prestasi para santri patutlah diucapkan, karena para santri telah mampu meraih prestasi membanggakan setelah berkompetisi dengan santri-santri pilihan dari sejumlah madrasah se-Sulselbar.
Dalam sebuah wawancara langsung, Pembina Ekskul Bahasa Arab, Nur Mutmainnah Maryam Haruna menyampaikan kesannya saat mengutus para santri mengikuti ajang tersebut.
“Kami mengutus anak didik dalam empat cabang lomba untuk menumbuhkan kecintaan santri terhadap bahasa Arab dan menepis jauh anggapan bahasa Arab merupakan bahasa yang rumit, sebagaimana lomba Safar yang dikemas menyenangkan,”ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa para santri tidak hanya mempersiapkan diri menjelang lomba namun dalam keseharian para santri telah membiasakan diri dengan bahasa Arab.
“Kami sebagai pembina juga terus berupaya untuk menumbuhkan kecintaan dalam berbahasa Arab di lingkungan madrasah dengan mengadakan ekstrakurikuler bahasa Arab yang dilaksanakan sekali dalam sepekan sehingga memudahkan santri dalam memahami bahasa Arab karena kekayaan mufradat yang dimiliki sebelumnya,”ungkap guru mata pelajaran bahasa Arab ini.
Prestasi dalam kompetisi dengan nuansa Bahasa Arab ini menjadi kejuaraan yang berkesan bagi madrasah selain karena juara yang diraih, kejuaraan ini juga menjadi pendukung program unggulan di madrasah yakni ekstrakurikuler bahasa Arab. Semoga ini menjadi estafet kemenangan dalam lomba-lomba yang lain juga menjadi motivasi bagi para peserta didik untuk tetap semangat dalam mempelajari bahasa Arab dan menjadi salah satu bahasa sehari-hari yang melengkapi nuansa kepesantrenan di lingkungan madrasah.(Lela/Wn)