Bontomarannu (Humas Gowa). Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja.

Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) merupakansalah satu program KUA Revitalisasi untuk mencegah adanya pernikahan dini dan beberapa persoalan pada remaja. Untuk mewujudkan tujuannya KUA Kecamatan Bontomarannu bekerjasama secara lintas Sektoral dengan UPT BKKBN dan Puskesmas Bontomarannu. Sehingga terlaksanalah kegiatan BRUS di Mts Negeri Gowa, Senin (23/9/2024).

Melibatkan sekitar 50 siswa dari kelas 7 MTsN Gowa. Bertempat di ruang kelas yang disulap menjadi ruang pertemuan sehingga bisa menampung banyak siswa. 

Arifuddin mewakili kepala Madrasah berharap bahwa acara ini berkelanjutan sehingga apa yang diharapkan bisa terwujud.

“Siapa yang tidak mau menikah disini? Kenapa tidak ada yang angkat tangan," ucap Mashuri, Kepala KUA Kec. Bontomarannu yang mengajukan pertanyaan kepada siswa siswi yang hadir sebelum melanjutkan sambutannya terkait bahaya pernikahan dini, dampak dan masalah yang akan ditimbulkan ke depannya.

Mashuri kemudian menjelaskan beberapa resiko pernikahan dini yakni, tingkat pendidikan yang rendah, kesehatan reproduksi yang buruk, perkawinan yang tidak sehat akibat tidak siapnya mental, kemiskinan serta beresiko terjadi KDRT.

Sementara itu, Debora dari UPT BKKBN menyampaikan terkait hal yang perlu dihindari agar tidak terjadi pergaulan bebas dan bahaya penggunaan NAPZA. Dilanjutkan dengan idan Dian dari Puskesmas Bontomarannu yang menjelaskan beberapa hal yang terjadi akibat dari perkawinan anak salah satunya adalah Stunting.

Materi ditutup oleh Mahmud, salah satu penyuluh Agama Kec. Bontomarannu yang mengungkap bahwa sebaik-baiknya teladan yang harus diteladani adalah Rasul dengan sifat-sifat yang dimilikinya agar selamat dunia dan akhirat.(iar/OH)