Parepare, (Humas Parepare) - Kolaborasi lintas mata pelajaran merupakan salah satu inovasi penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di MAN 1 Kota Parepare. Contoh nyata dari kolaborasi ini terlihat pada integrasi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Al-Qur'an Hadis yang berlangsung di Lab Komputer pada Senin, 14 Oktober 2024.
Pembelajaran ini merupakan hasil kerja sama antara Jamalia selaku guru TIK, dan Hasnawiya Rahman, selaku guru Al-Qur'an Hadis, dengan tujuan menghadirkan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif bagi siswa kelas XI.1.
Kegiatan ini menggunakan platform Kahoot.com, sebuah permainan edukatif berbasis digital, untuk memfasilitasi interaksi siswa. Melalui pendekatan ini, guru TIK dan guru Al-Qur'an Hadis bekerja sama untuk menciptakan pembelajaran yang lebih dinamis, interaktif, dan relevan dengan perkembangan teknologi digital.
Jamalia menjelaskan bahwa awalnya tidak ada perencanaan khusus untuk kolaborasi ini. Namun, semua berawal dari obrolan santai dengan Hasnawiya di sela-sela pembelajaran Al-Qur'an Hadits yang kebetulan dilaksanakan di Lab Komputer, tercetuslah ide untuk mencoba metode pembelajaran berbasis permainan.
"Bu Hasnawiya baru saja selesai mengikuti pelatihan di BDK Makassar dan berbagi cerita tentang metode pembelajaran berbentuk game yang cocok untuk siswa yang mulai jenuh. Saya merespon positif ide ini, apalagi saya mengajar di jam terakhir. Kami coba menerapkan, dan meskipun soal-soal yang muncul terkait Al-Qur'an Hadits, Alhamdulillah anak-anak sangat antusias," jelas Jamalia.
Pembelajaran ini berlangsung sangat dinamis. Dengan menggunakan Kahoot.com, siswa diajak menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang materi Al-Qur'an Hadits secara cepat dan tepat.
Lebih lanjut ia menceritakan bagaimana antusiasnya siswa mengikuti pembelajaran menggunakan Kahoot.com. “Siswa sangat antusias menjawab soal karena ada tantangan waktu. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan jawaban dengan cepat. Bahkan, ada beberapa siswa yang meminta agar lebih banyak soal yang ditampilkan, namun karena keterbatasan, kami hanya bisa memberikan beberapa saja,”lanjut Jamalia.
Tiga siswa yang berhasil meraih nilai tertinggi pada pembelajaran kali ini adalah Nur Azka, Fatahillah, dan Hikmah. Selain itu, beberapa siswa juga bekerja sama secara berkelompok dalam menjawab pertanyaan, sehingga menciptakan suasana belajar yang kompetitif namun tetap menyenangkan. “Anak-anak sangat antusias karena Kahoot berbasis permainan, jadi seru,"ujar Hasnawiya.(RA/Wn)