Kambuno (Humas Bulukumba) - Pada Senin Pagi, 27 November 2023, Kepala Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Darul-Qalam Bulukumba, Abdullah, memimpin Apel Pagi sebagai bagian dari pembukaan pelaksanaan penilaian akhir semester dan sosialisasi perilaku bullying. Apel tersebut dilaksanakan di halaman madrasah dengan tujuan utama menekan perilaku bullying yang sering terjadi di lingkungan madrasah, terutama di kalangan siswa-siswi.
Perilaku bullying, yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu fisik, psikis, dan verbal, seringkali terjadi tanpa disadari oleh para pelaku, khususnya di kalangan peserta didik. Abdullah mengungkapkan betapa pentingnya menekan tindakan bullying ini karena dapat merugikan baik pelaku maupun korban.
"Bullying atau perundungan merupakan suatu bentuk kekerasan yang dapat merugikan pelaku dan korban. Terkadang peserta didik tidak menyadari bahwa tindakan perundungan terhadap teman mereka dapat merugikan, karena dianggap hanya sebagai candaan biasa. Namun, sejatinya, candaan tersebut sudah melewati batas dan termasuk suatu bentuk pembulian," ungkap Abdullah.
Abdullah juga menyoroti bentuk-bentuk bullying, seperti fisik (memukul, menarik, mendorong, menendang) dan verbal (mengejek, memanggil nama palsu, membentak). Selain itu, Rusdi Syam, Wakamad Kesiswaan, menekankan dampak berat secara psikologis yang dialami oleh korban bullying.
"Korban bullying akan mengalami perasaan sering cemas, menyendiri, tidak percaya diri, tidak bersemangat, bahkan mengalami luka-luka. Harapan kami, peserta didik di MAS Darul-Qalam Bulukumba dapat menciptakan lingkungan sosial yang sehat dan nyaman, di mana perilaku yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan harus disingkirkan," tambah Rusdi Syam.
Dengan adanya apel pagi ini, diharapkan peserta didik dapat lebih menyadari pentingnya menjaga lingkungan sosial yang positif dan menghindari perilaku bullying. Sosialisasi ini juga menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung di MAS Darul-Qalam Bulukumba. Semua pihak berharap agar pesan-pesan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik dan menjadi budaya yang diteruskan di madrasah tersebut. (Enal/Ady)