Kebakaran Hebat di Pompanua, Ketua DWP Kemenag Bone Kunjungi Korban dan Berikan Bantuan

Pompanua, (Humas Bone) – Kebakaran hebat melanda Kelurahan Pompanua Riattang, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone pada Senin, 12 Agustus 2024. Insiden yang terjadi sekitar pukul 01.30 WITA ini menghanguskan tiga unit rumah panggung dan menewaskan seorang anak berusia 9 tahun. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di rumah Kardiman (31), salah satu korban yang rumahnya terbakar.

Tiga unit rumah tersebut milik Arifin (60), Kardiman (31), dan Ikbal (45) menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut. Kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat, terutama bagi keluarga korban.

Sebagai bentuk kepedulian, Ketua Dharmawanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, Hj. Marsufa Rafik, bersama pengurus dan anggota, mengunjungi lokasi kebakaran pada Jumat, 23 Agustus 2024. Mereka hadir untuk menyampaikan rasa empati dan memberikan bantuan kepada para korban.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, serta Kasubag TU Kantor Kemenag Bone, H. Ahmad Yani, turut mendampingi DWP Kemenag Bone dalam kunjungan tersebut. Selain itu, Kepala MTsN 2 Bone, Muh. Adam, dan Kepala MA Pompanua, Rahman, juga hadir untuk memberikan dukungan.

Dalam kunjungannya, Hj. Marsufa Rafik memberikan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako, termasuk beras, telur, dan mie instan, kepada masing-masing kepala keluarga yang terdampak kebakaran. "Semoga kita semua bersabar menghadapi musibah ini dan semoga dari peristiwa ini Allah akan menggantikan semuanya dengan yang lebih baik lagi," ujarnya dengan penuh empati.

Kardiman, pemilik rumah yang pertama terbakar, menceritakan kronologi kebakaran yang mengakibatkan kehilangan putranya. "Kami menduganya korsleting listrik karena langsung ada api di bagian tengah rumah. Tidak lama, apinya langsung membesar. Sementara anak saya ada di kamar. Sulit saya selamatkan karena perabot atap rumah tiba-tiba runtuh dengan api. Ini anak saya yang meninggal," ungkap Kardiman sambil menunjukkan tempat anaknya ditemukan.

Kejadian ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga Kardiman dan warga sekitar, namun dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu mereka bangkit dari musibah ini. (Ahdi)


Daerah LAINNYA