Maros (Humas Maros) - Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Maros, Muhammad Sunusi tidak menginginkan KUA hanya mengurusi pernikahan.

Hal tersebut disampaikan Kasubbag TU saat menyampaikan materi dalam kegiatan Capacity Building Revitalisasi KUA Kecamatan yang digelar Seksi Bimas Islam di RM. Nusantara Maros, Kamis (1/9/2022).

Mengawali materi, Kasubbag TU mengurai 10 layanan KUA. Dan berharap KUA mengaktifkannya. Lebih lanjut, dirinya juga berpesan peran aktif KUA, Penyuluh Agama harus tanggap terhadap problem keagamaan yang ada dan berkembang di masyarakat.

“Penyuluh Agama kita ada di semua desa. Jangan biarkan orang lain tahu lebih dulu problem keagamaan yang muncul di masyarakat. Ini menjadi pertanyaan kita, makanya optimalkan fungsi kita. Jangan sampai masyarakat lebih percaya informasi dari orang lain. Penyuluh Agama harus memiliki trik khusus untuk mencerahkan masyarakat kita. Kembali ke fungsi sebagai penerang, suluh bagi masyarakat kita”.

Selanjutnya, Kasubbag TU mengharapkan KUA memiliki data valid terkait potensi keagamaan yang ada di wilayahnya. Termasuk masjid dengan segala informasi detailnya dan data Muzakki dan warga miskin. Agar, menurutnya tidak terjadi tumpang tindih data penerima zakat misalkan dari Baznas. Khusus untuk masjid, Kasubbag TU berharap peran aktif Penyuluh Agama. “Jangan tinggalkan masjid”.

Meskipun begitu, terkait fungsi layanan pernikahan, Kasubbag TU menyampaikan untuk mengoptimalkan layanan guna membangun keluarga sakinah di masyarakat.

“Kita dianggap gagal, kalau angka perceraian tinggi dan broken banyak di masyarakat. Karena di KUA ada Bimwin, pembinaan keluarga sakinah. Komitmen awal berumah tangga harus dibangun terlebih dulu. Kita berharap orang yang bersentuhan dengan layanan KUA menjadi keluarga sakinah”.

Dengan semua ini, Kasubbag TU berharap KUA menjadi pusat konsultasi layanan keagamaan bagi masyarakat. (Ulya)