Maros (Humas Maros)- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros mengungkap alasan kenapa mesti bermaulid.
Kakankemenag Maros H. Muhammad, menyampaikan bahwa maulid merupakan tradisi keagamaan yang baik. “Kalau tidak bermaulid, maka akan ada tradisi baik yang hilang dari kita.
“Mengapa bermaulid? tujuannya untuk mencontoh apa yang telah dilakukan Rasulullah, menjadikannya sebagai teladan. Siapa lagi yang kita jadikan rujukan kebaikan, kalau bukan Rasulullah. Dan wadahnya, maulid, dengan penyampaian sejarah hidup Rasulullah.”
Hal ini disampaikan Kakankemenag Maros H. Muhammad, saat menyampaikan sambutan di majelis maulid Nabi, MTsN 1 Maros, Rabu (2/10/2024).
“Yang telah dicontohkan Nabi dalam pendidikan, bagaimana malaikat Jibril menurunkan wahyu pertama, iqra. Membaca. Jadi lembaga pendidikan harus mentradisikan ini. Apa yang dibaca? Ayat kauliyah dan kauniyah. Yang tertulis dan tidak yang tulis. Tradisi ini harus terus dikembangkan.
“Kurangi tradisi bawa WA. Tidak boleh anak-anak bawa HP karena mengganggu. Kecuali ada pelajaran yang mengharuskan menggunakan HP.
“Selanjutnya, Nabi merupakan sosok yang mengedepankan kasih sayang: kepada anak yatim piatu, kepada keluarga, kepada mereka-mereka yang susah. Maka, guru tidak boleh cepat emosi. Ini yabg kita teladani dalam pendidikan.
“Jadi, lembaga pendidikan kalau telah mencontoh perilaku Rasulullah, maka kasih sayang selalu dikembangkan. Guru melihat siswa seperti anaknya, anak-anak kita semua. Bukan saatnya mengajar dengan cara kekerasan.
“Sehingga anak didik yang diajar dengan limpahan kasih sayang, akan punya sensitivitas dan solidaritas kepada sesama, kepada mereka yang membutuhkan.”
Sebelumnya, Kepala MTsN 1 Maros Muhammad Ma’lum, menyampaikan bahwa di antara tujuan maulid Nabi di madrasahnya, untuk menanamkan perilaku dan budi pekerti yang baik. “Kemampuan ilmu pengetahuan tanpa disertai akhlak baik, kami anggap tidak berguna, tidak berberkah. Ilmu pengetahuan dan akhlak harus berbarengan.
“Islam mengajarkan akhlak mulia untuk segala aspek kehidupan. Melalui maulid, kami harap siswa madrasah berperilaku baik dalam hubungan antar umat beragama dan antar sesama. Seperti yang dicontohkan Rasulullah.” (ulya)