Juara Pospeda Bulukumba, Santri As’adiyah Galung Beru Siap Ikuti Tingkat Provinsi Sulsel

Fitrah Ramdani
Kontributor

Kamis, 29 September 2022 | 16:33 WIB

Pose bersama Pengasuh Ponpes dan Santri Peserta POSPEDA As'adiyah Galung Beru

Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (POSPEDA) ke IX Tahun 2022 di Kabupaten Bulukumba telah dilaksanakan. Bertempat di Ponpes Babul Khaer Kalumeme, ajang pospeda ini di laksanakan sejak Kamis, (22 September 2022) sampai Senin (24 September 2022).

Pospeda Tingkat Kabupaten Bulukumba ini berbuah manis bagi santri dan santriwati pondok pesantren As'adiyah Galung Beru. Serangkaian cabang lomba yang dipertandingkan yakni lomba seni di antaranya, Lomba Atletik Lari Putra Putri, 100, 200, 400, 1.500, dan 4x100 m (Estafet), Pencak Silat kategori Seni, Senam Beregu, Kaligrafi Islami, Pidato 3 Bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris) dan Video Film Pendek. Kamis, 29/9/2022.

Adapun kejuaraan yang berhasil diperoleh santri/santriwati pondok pesantren As'adiyah Galung Beru yakni :

Juara 1 lomba Pidato Bahasa Indonesia (Fahmi Lutfi Alamsyah)

Juara 1 Tunggal Putra Pencak Silat (Agustiawan)

Juara 1 Tunggal Putri Pencak Silat (St. Nurfaiqoh Rusli)

Juara 1 Ganda Putra Pencak Silat (Muh. Asran dan Ariel)

Juara 1 Beregu Putra Pencak Silat (Arya, Reza Farisul Islamy, dan Asmaul Husna)

Pengasuh pesantren As'adiyah Galung Beru KM. Rusli Rahman sangat mengapresiasi apa yang telah di raih oleh para santri.

"Luar biasa tentunya. Capaian ini patut diberi apresiasi yang setinggi-tingginya. Alhamdulillah, tahun ini lebih banyak juara dari santri kita dibanding Pospeda beberapa tahun lalu. Semoga di pospeda provinsi November mendatang para santri dan santriwati kita dapat menunjukkan eksistensinya hingga lolos ke tingkat nasional,” tutur KM. Rusli Rahman.

Lebih lanjut KM. Rusli Rahman menambahkan, Pospeda menjadi wahana dalam mewujudkan kebersamaan pesantren untuk menuju pesantren yang semakin mandiri keberadaanya, mencari bibit unggul santri yang berprestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi dan bahkan nasional.

Disamping itu, juga untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman, yang tidak terbatas dibidang ilmu pengetahuan agama semata, akan tetapi juga pengetahuan umum, seni budaya, dan olahraga. (JSI)